Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Gus Dur di Mata Orang Jepang

Gua Dur (gambar: sisterislam/twitter) Siapa yang tidak kenal Gus Dur? Mantan Ketua Umum PBNU, sekaligus presiden ke-4 Indonesia ini merupakan salah satu tokoh bangsa yang amat fenomenal. Ia adalah cendikiawan muslim tanah air yang dikagumi banyak orang. Gagasan-gagasannya kontroversial, termasuk mengeluarkan dekrit pembubaran DPR/MPR. Di zaman presiden Soeharto, Gus Dur dikenal sebagai tokoh yang aktif mengkritisi penguasa. Setelah orde baru tumbang, ia pun terjun ke dunia politik, yang lalu mengantarkannya menjadi presiden. Posisi Gus Dur memang tak bertahan lama. Terhitung, masa jabatannya hanya berlansung selama 1 tahun 9 bulan. Banjir kritikan karena kunjungan luar negeri yang demikian banyak, pertentangannya dengan DPR, hingga masalah investasi yang tidak jelas membuat Gus Dur terpaksa diberhentikan dari kursi kepresidenan. Posisinya kumudian digantikan oleh sang wakil, yakni Megawati Sukarnoputri. Kisah tentang Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur saya temukan

Membincang Perselingkuhan, dari Memperpendek Umur Hingga Gejolak Sosial

Seorang sahabat berkisah tentang teman sekantornya yang ketahuan selingkuh. Ia adalah seorang diplomat yang sekarang berkarir di luar negeri. Kami memang sering berdiskusi melalui kontak media sosial. Di waktu senggang, kami biasa membahas banyak hal yang sedang ramai atau lagi hangat-hangatnya. Hari itu, ia menghubungi saya melalui messenger. Seperti biasa, setelah bersua kabar kami pun berbincang ringan. Tanpa disengaja obrolan kami masuk ke bahasan seputar perselingkuhan. Sahabat itu mulai bercerita tentang teman sekantornya yang terpaksa dipecat karena kedapatan selingkuh. “Di sini memang regulasinya agak ketat. Sekali melanggar, kita akan diberi sangsi pemecatan. Apalagi jika menyangkut soal perselingkuhan” Katanya. Ia kemudian lanjut bercerita. “Kamu tau ngak, selingkuh itu ternyata bisa memperpendek umur. Teman saya yang kuliah di Dortmund baru saja melakukan penelitian tentang topik itu. Mereka yang berselingkuh rata-rata meninggal di usia muda” What??? Saya agak se

Membaca Potensi Kemenangan Zul-Rohmi di Pilgub NTB

Ilustrasi (gambar: instagram/cepotdoank) Peluit panjang tanda dimulainya kontestasi pilgub NTB telah berbunyi. Hari rabu kemarin, 10 Januari 2018, pasangan Zulkieflimansyah dan Siti Rohmi Djalillah yang diusung koalisi partai PKS dan Demokrat menjadi calon terakhir yang mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB. Tak tanggung-tanggung, ribuan massa pendukung, simpatisan, serta para relawan turut mengantarkan paslon dengan jargon NTB Gemilang itu. Di sudut lain arena, tiga kontestan sudah lebih dulu menunggu. Mereka adalah Ali-Sakti yang ikut melalui jalur independent, Ahyar-Mori, dan Suhaili-Amin. Jika politik adalah seni memantik simpati publik demi meraup suara sebanyak-banyaknya, maka siapakah yang akan keluar sebagai pemenang? *** Di antara semua kandidat yang mencalonkan diri di pilgub NTB, sosok zulkieflimansyah adalah yang paling banyak menuai perbincangan. Sejak mendapatkan gelar doktor dari Strathlyde Business School, University of Strathclyde di United Kingdom

Akhirnya Menggunakan Domain Pribadi

Top level domain Akhirnya hasrat untuk memiliki domain pribadi terpenuhi juga. Keinginan untuk menjadikan blog terlihat lebih profesional pun tertuntaskan. Belum lama ini, saya mengganti alamat blog dari yang sebelumnya http://imronfhatoni.blogspot.com menjadi http://www.imronfhatoni.com atau lebih tepatnya mengubah alamat itu menjadi top level domain. Sebenarnya, keinginan untuk menggunakan jasa top level domain sudah terpendam dari jauh-jauh hari. Banyak pula sahabat blogger yang menyarankan. Untuk membuat blog terlihat lebih profesional, salah satu yang bisa kamu lakukan adalah menggunakan domain berbayar katanya. Saya membaca informasi di media tentang kelebihan menggunakan domain pribadi. Selain tampilannya lebih prefesional, blog juga akan mudah terindex mesin pencari google, serta bisa digunakan untuk mendaftar adsense non hosted. Entahlah, saya sendiri tak terlalu paham tentang SEO. Saya tentu memiliki penilaian khusus mengapa setiap blogger perlu menggunakan jasa

Bunga Langka Rafflesia Arnoldi di Peringati Google

Tampilan google 09 Januari 2018 Sudahkah anda melihat tampilan google sepanjang hari ini? Sekilas, tampilan mesin pencari itu tengah memperlihatkan sesuatu yang tak biasa. Tahukah anda, hari ini, 09 Januari 2018, Google doodle ikut memperingati Bunga Rafflesia Arnoldi sebagai puspa langka nasional ke - 25. Hal ini sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993 tentang satwa dan bunga nasional. Selain rafflesia, dua bunga lain yang juga mencakup keputusan itu adalah melati putih sebagai puspa bangsa dan anggrek bulan sebagai puspa pesona. Sejarah pengetahuan umum mencatat, bunga rafflesia arnoldi pertama kali ditemukan oleh seorang pemandu asal Indonesia yang bekerja untuk Dr. Joseph Arnold di tahun 1818. Bunga ini kemudian dinamai berdasarkan nama Thomas Stanmford Raffles yang memipin ekspedisi itu. Namun belakangan, Jamili Nais dalam buku "Rafflesia of the World" justru mengungkap bahwa penemu pertama rafflesia adalah Louis Auguste Deschamps, seorang ilmuan

Saat Orang Jepang Membincang Islam

Buku islam di mata orang jepang Tak banyak orang yang mau melakukan pencarian demi sebaris tanya yang mengganjal di hati. Tak banyak yang mau berpayah-payah menelusuri, melakukan observasi, hingga menemukan jawaban atas apa yang sebenarnya tengah terjadi. Kebanyakan kita lebih senang menanti jawaban itu, mengutip, dan ikut menyebarluaskannya. Kebanyakan kita lebih senang menikmati hasil, ketimbang berusaha mencari sendiri. Padahal, yang terpenting dari sebuah jawaban adalah proses menemukannya. Demikianlah kesan awal saat sepintas membaca buku berjudul Islam di Mata Orang Jepang, karangan Hisanori Kato. Buku ini memuat satu perjalanan peneliti Jepang yang hendak memahami wajah islam di Indonesia. Ia adalah tipe peneliti yang menyukai kajian islam. Ia mengaku telah beberapa kali menulis prihal islam Indonesia dalam bahasa inggris. Buku ini diterbitkan dalam 176 halaman. Isinya memuat berbagai pertemuan dan wawancara Kato dengan beberapa tokoh Indonesia seperti Bismar Siregar

Pasar Pancingan Lombok, Wisata Kuliner yang Instagramable

Pasar pancingan Dunia kepariwisataan serupa industri hiburan. Letak kekuatan utama dari sektor yang satu ini adalah bagaimana cara menata, mengelola, serta mempromosikan satu objek destinasi, yang lalu memantik minat banyak orang untuk berdatangan. Saya yakin, tak ada satupun objek wisata yang tak layak jual. Kuncinya ada pada keberanian untuk menampilkan sesuatu yang tak biasa. Kuncinya adalah kreativitas. Setidaknya itulah yang saya rasakan saat berkunjung ke Pasar Pancingan Bilebante di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Tempat wisata ini tampaknya tengah naik daun. Letaknya hanya sekitar 30 menit dari pusat Kota Mataram. Di media sosial, banyak sahabat membagikan foto mereka saat berkunjung. Penasaran, saya pun ke sana. Kesan saya, tempat ini menyajikan satu aktivitas pasar yang dikemas menjadi tempat wisata. Di bagian depan, saya melihat lorong-lorong kayu yang dihiasi payung. Orang-orang akan mengantri demi berfoto di situ. Sebenarnya, pasar ini terletak di area persaw

Lain Pilgub Jabar, Lain Pilgub NTB

Ilustrasi (gambar: loctita.co) Sekali lagi, PKS kembali mengguncang jagat perpolitikan tanah air. Di menit-menit akhir, partai berlogo bulan sabit kembar itu secara sepihak menarik diri dari koalisi yang telah dibangun bersama Partai Demokrat demi mengusung calon gubernur. Dalam situasi genting, partai dakwah justru melakukan manuver politik yang kontroversial. PKS tetiba mencabut dukungannya kepada Deddy Mizwar, lalu beralih mendukung Sudrajat yang merupakan calon usungan partai Gerindra di pilgub Jabar 2018. Apakah gerangan yang terjadi? Benarkah kejadian itu semata-mata untuk membangun fundasi yang kokoh antara PKS, PAN, dan Gerindra di 2019 nanti, sebagaimana yang disampaikan Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera? Jika benar, mengapa pula PKS tak menampakkan gelagat itu di menit-menit awal? *** Dari tanah suci Mekkah, Fahri Hamzah menuliskan puisi untuk sahabatnya, Deddy Mizwar yang tengah menjabat sebagai wakil gubernur Jawa Barat. Puisi itu pertama kali ditulisnya mela

Dua Film Laga yang Saya Nantikan di Tahun 2018

Adegan film Datu Mseng & Maipa Deapati Sebagai penggemar aksi laga, ada dua film yang paling saya nantikan di tahun ini. Pertama, film berjudul Datu Museng dan Maipa Deapati yang diangkat dari kisah legenda di tanah Makassar. Kabarnya, film ini akan tayang pada 11 Januari mendatang. Kedua, film Wiro Sableng yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Manakah yang ingin anda tonton? *** Film Maipa Deapati dan Datu Museng akan segera tayang di bioskop. Jika tak ada kendala, saya ingin sekali menyaksikannya. Trailer-nya telah diunggah di youtube dan ditonton ribuan kali. Saya menyenangi adegan saat Datu Museng terpaksa harus membunuh isterinya dengan sebilah keris. Siapapun yang menonton adegan itu, pasti akan membayangkan bahwa film ini tidak saja menyajikan satu aksi laga, tetapi juga memuat drama percintaan yang berujung tragis. Yups. Dalam berbagai literatur sejarah, kisah cinta Datu Museng dan Maipadeapati memang kerap disebut-sebut lebih romantis dibanding kisah