Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Belajar Pada Anji

Dari kasus Anji, kita mestinya sudah paham bahwa mewawancarai orang, bukan sekadar bertanya. Tapi lebih daripada itu.  Wawancara butuh nalar dan pengetahuan dasar. Jika kita sama-sama tidak punya wawasan yang cukup terhadap satu topik yang hendak dibicarakan, maka segeralah berhenti. Seorang Menteri pernah bercerita tentang bagaimana dia mengoreksi pertanyaan wartawan. Isi pertanyaan bisa menunjukkan seseorang itu memahami topik atau tidak. Video Anji sarat dengan klaim-klaim mengejutkan, misalnya obat herbal bisa menyembuhkan Covid-19, adanya metode tes yang sangat murah, dan virus Covid-19 tidak bisa dilawan dengan vaksin.  Sepintas, apa yang disampaikan Hadi Pranoto dalam wawancara tersebut memang seolah-olah masuk akal. Loh, kok bisa masuk akal? Ya karena kita yang mendengarnya tak punya wawasan tentang topik itu. Karena tak punya wawasan, kita tidak tau yang disampaikan itu benar atau salah. Justru karena itu mereka dilaporkan. Konten yang mereka produksi dianggap berpotensi menye