Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Seusai Membaca Novel Tan

Novel Tan Beberapa waktu lalu saya melihat postingan yang di bagikan oleh penerbit Javanica di salah satu media sosial. Seperti biasa, Javanica kembali menerbitkan sebuah Novel BestSeller yang kemudian banyak diminati. Setiap Novel terbitan Javanica memang selalu asik untuk di jelajahi. Namun sebagai seorang mahasiswa yang tinggal di perantauan, tentu saja saya tidak bisa begitu saja menuntaskan rasa penasaran saya terhadap sebuah buku. Saya harus menunggu saat yang tepat untuk memboyongnya dari Gramedia, lalu dengan segera menemukan lapis makna yang terkandung pada bacaan tersebut. Dalam beberapa minggu, kembali saya harus berhemat. Menyisihkan sedikit demi sedikit keping logam untuk mendapatkan buku yang di inginkan. Orang bijak mengatakan bahwa kesabaran itu selalu berbuah manis. Tepatnya seperti itulah yang saya rasakan. Ketika memiliki cukup uang, saya tak menyia-nyiakan waktu. Sore itu bersama seorang sahabat, saya mengunjungi Gramedia Mataram dengan tujuan membeli buku

Para Srikandi Pejuang Lingkungan di Tanah Sasak

Seorang sahabat mengajak saya untuk menghadiri acara Launching Buku sekaligus Workshop lingkungan di sebuah hotel di wilayah Sengigi, Mataram. Tak saya sangka, pertemuan itu menjadi pertemuan yang sangat mengesankan. Saya banyak bertemu dengan orang-orang yang kini setiap katanya masih mengisi ruang kosong di kepala saya. Di sana saya bertemu dengan berbagai orang yang mampu memberikan motivasi melalui apa yang telah mereka lakukan. Saya bahkan tidak menyangka bahwa pertemuan itu sekaligus membuka indra saya untuk lebih peka terhadap sekelumit permasalahan sosial yang tengah terjadi. Dalam Workshop yang lebih banyak mengulas permasalahan lingkungan terutama sampah itu, saya benar-benar di buat terkesima. Saya tidak menyangka bahwa apa yang dilakukan oleh para srikandi itu telah memberikan dampak yang signifikan terhadap kesadaran masyarakat Lombok tentang bagaimana menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari sampah. Tak hanya itu, mereka bahkan mengajak masyarakat untuk

Bom Waktu di Sumbawa Itu Bernama Illegal Logging

Illegal Logging Di berbagai media online terdapat diskusi tentang Pilkada Jakarta yang semeraut. Hiruk pikuk pusat pemerintahan membuat mereka alpha untuk membicarakan fenomena yang terjadi di sekitar mereka saat ini. Dari jendela kecil di layar ponsel saya mengamati beberapa postingan mereka. Mulai dari tukang sate yang memprotes harga daging, sekelompok pemuda yang masih saja menebar kebencian pada salah satu bakal calon, seorang yang menganggap dirinya pengamat politik sungguhan lalu lebih dulu membicarakan pilgub NTB yang akan berlansung beberapa tahun lagi, ada juga tentang sekelompok massa yang memadati kantor bupati demi menuntut kecurangan di pilkades, hingga sekelompok pejabat yang lebih banyak berbicara prestasi mereka ketimbang penderitaan rakyat. Dari semua postingan itu, tak ada satupun diskusi mendalam tentang realitas sosial yang tengah menimpa masyarakat Sumbawa umumnya. Semuanya tak lebih dari usaha memperjuangkan suatu kelompok. Semua hanya berkutat pada ke

Latihan Kader IKPPM 2016, Mengais Mereka yang Terserak

Latihan Kader Sebagai seorang mahasiswa, sejatinya saya di tuntut untuk lebih berfokus kepada segala bentuk kepentingan di ranah akademik. Akan tetapi di mata saya, antara akademik dan organisasi haruslah di seimbangkan. Saya masih percaya bahwa akademik tanpa organisasi adalah nihil adanya dan organisasi tanpa akademik menjadi sesuatu yang mustahil. Sejauh ini keterlibatan saya pada berbagai organisasi ekstra kampus memang membuat energi saya cukup terkuras. Saya harus pandai-pandai membagi waktu antara perkuliahan dan organisasi, terlebih lagi para sahabat telah mempercayakan saya sebagai nakhoda. Dalam banyak hal, saya selalu berusaha untuk mengedepankan totalitas terhadap apapun. Sebab saya yakin apa yang di lakukan dengan sungguh-sungguh, hasilnya tak pernah mengecewakan. *** Di suatu malam yang pucat di Mataram, Nusa Tenggara Barat, saya bersama beberapa orang sahabat tengah berbincang serius. Kami membicarakan beberapa fakta yang terjadi pada kaum terpelajar dewasa

Tigor Silaban, Oase Pelayan Kesehatan Indonesia yang Meradang

Tigor Silaban "Strive not to be a succes, but rather to be of value." Kalimat ini saya temukan dalam buku Fakta Unik dan Menarik Albert Einstein, karangan Fitria Zelfis atau lebih dikenal dengan nama pena Elshabrina. Sejak lama saya telah mengamini kebenaran dari pernyataan Einstein. Saya selalu meyakini bahwa siapa saja yang telah menuai kesuksesan di dunia ini, dahulunya, pasti mereka telah melalui fase-fase dimana setengah dari kehidupannya di dedikasikan demi kepentingan orang banyak. Mereka yang menuai kesuksesan telah melakukan sesuatu yang tidak biasa, sesuatu yang tidak di lakukan oleh orang lain. Mereka adalah orang-orang yang terlahir untuk melawan badai besar, mereka adalah panji-panji sosial yang bekerja tidak atas dasar upah melainkan dedikasi. Tak ada satupun pemimpin besar di dunia ini yang terlahir dari zona nyaman. Mereka adalah orang-orang yang dilahirkan sebagai penentang kekuatan besar lalu menuai buah manis dari manivestasi perjuangan yang mereka

Syair Lagenda di Pantai Seger

Lombok ibarat sebentang peta kecil yang selalu menarik untuk dijelajahi, setiap orang bisa menjelalajah lalu menambahkan informasi pada peta tersebut. Tak sekedar informasi tentang semesta yang indah, yang sekarang begitu banyak memikat turis asing untuk berdatangan. Tapi juga cerita tentang keberagaman budaya yang masih alami dengan lapis-lapis makna di dalamnya. Cerita tentang eloknya Senggi, dan merdunya suara ombak di Gili Trawangan yang telah masyhur hingga daratan Eropa, membuat pulau dengan mayoritas muslim ini gandrung di hinggapi wisatawan mancanegara. Bau nyale, perang topat, hingga presean adalah cerita lain dari pulau seribu masjid yang selalu mengundang decak kagum bagi siapapun yang menyaksikannya. Di mata saya, Lombok adalah surga bagi siapa saja yang senang berpetualang. Sebagai seorang mahasiswa yang hidup di perantauan,saya cukup beruntung sebab jarak ke berbagai tempat wisata di Lombok hanya sepeminuman teh. Malangnya, berbagai urusan akademik justru membuat s

Pungli Bikin Geli, Saya Dukung Jokowi Berantas Pungli

Pungli Bikin Geli Jika di Filipina, setiap pidato Rodrigo Duterte selalu menyoroti masalah Narkoba, maka di Indonesia, dalam setiap pidato Presiden Jokowi akhir-akhir ini, dia lebih banyak berbicara masalah Pungli atau pungutan liar. Jokowi secara terang-terangan menyatakan perang terhadap praktik nakal tersebut. Pungli atau pungutan liar merupakan tindakan ilegal yang biasanya dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, sebab pengenaan biaya di tempat tanpa aturan dan perintah yang jelas adalah sebuah penyimpangan. Menindaklanjuti keseriusan pidatonya, beberapa hari yang lalu, mantan gubernur Jakarta itu ikut melakukan operasi tangkap tangan di kantor kementrian Perhubungan, hal tersebut berkaitan dengan pungli perizinan. Meskipun oleh sebagian pengamat kehadiran Jokowi pada operasi tersebut di nilai sebagai pengalihan isu yang tengah menimpa rekannya ketika menjabat sebagai gubernur, tapi sebagai masyarakat yang tidak memiliki kepentingan politik, saya akan tetap

Semangat, Persatuan, dan Perjuangan Hidup Sekelompok Hadgehog

Ilustrasi "Pada akhirnya dengan semangat persatuanlah manusia bisa menumbangkan kekuatan sehebat apapun" Ini kisah tentang Hadgehog. Hewan sejenis landak namun berukuran sedikit lebih kecil. Dia adalah mamalia ensiktivora kecil yang dapat ditemukan di seluruh dunia. Dikatakan ensiktivora, karena hewan ini adalah golongan hewan pemakan serangga, dan juga cacing-cacingan. Hadgehog bisa juga dikatakan sebagai landak susu atau landak mini, pada umumnya, hewan ini berasal dari Eropa, Afrika dan Asia. Namun akhir-akhir ini Hadgehog banyak di jadikan sebagai hewan peliharaan di Amerika Utara, bentuk tubuhnya yang kecil dan imut akan menarik minat siapa saja untuk menjadikan hewan ini sebagai pelengkap rumah mereka. Hari itu adalah musim salju paling ekstrim di Kanada. Banyak binatang yang mati akibat suhu dingin yang teramat sangat. Di suatu daerah, tinggal sekelompok Hedgehog. Menghadapi cuaca di Kanada saat itu yang sangat dingin dan menusuk kulit, mereka memutuskan

Belajar Menyerap Hikmah Dari Kasus Ahok

Pernyataan Ahok Kunjungan Ahok ke kepulauan Seribu dan kampanye terselubungnya akhirnya menghasilkan kecaman dari publik karena blunder pernyataan yang dia lakukan. Ahok dalam pernyataannya menyatakan : Kalau Bapak ibu ga bisa pilih saya, karena dibohongin dengan surat Al Maidah 51, macem macem itu. Kalo bapak ibu merasa ga milih neh karena saya takut neraka, dibodohin gitu ya gapapa. Pernyataan Ahok (Gubernur DKI) di Kepulauan Seribu tentang Surat Al-Maidah 51 mendapat respon yang keras dari Umat Islam baik di Jakarta maupun di belahan Nusantara ini. Bagaimana tidak, Dalam kutipan pernyataannya tersebut yang menjadi viral di Medsos Ahok menggunakan kata "dibohongin" dengan Al-Maidah 51. Pernyataan yang terus bergulir mengundang reaksi yang berujung saling lapor ke Kepolisian, bahkan dikhawatirkan mengganggu stabilitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Kubu Umat Islam melaporkan Ahok atas dugaan penistaan agama dan kubu Ahok atau disebut "Kotak Adja" mel

KASI dan Harapan Sumbawa Bebas Narkoba

Ilustrasi Disuatu malam yang pucat di Mataram, saya sempat berdiskusi ringan dengan salah seorang senior di salah satu kedai kopi yang jaraknya hanya sepelemparan batu dari kosan saya. Beliau adalah seorang Akademisi di salah satu perguruan tinggi disini, diskusi kami berjalan santai namun terarah. Seperti biasanya, kami membahas beberapa topik terhangat yang sedang terjadi di Sumbawa. Ternyata beliau tengah dibuat geram dengan sejumlah pemberitaan di media massa akhir-akhir ini. Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa kasus narkoba tengah menghiasi jendela publik. Setelah berdiskusi beberapa jam, kami akhirnya sepakat untuk membuat suatu gerakan sosial sebagai penanggulangan terhadap maraknya kasus tersebut. Gerakan itu kami namai KASI, singkatan dari Kelas Sport Inspirasi. Sebuah gerakan yang nantinya diharapkan mampu memaksimalkan peranan olahraga dalam upaya membentuk generasi muda yang bebas narkoba. Rencananya kegiatan ini akan kami pusatkan di Kecamatan Empang. Akhir