
Cerita tentang eloknya Senggi, dan merdunya suara ombak di Gili Trawangan yang telah masyhur hingga daratan Eropa, membuat pulau dengan mayoritas muslim ini gandrung di hinggapi wisatawan mancanegara. Bau nyale, perang topat, hingga presean adalah cerita lain dari pulau seribu masjid yang selalu mengundang decak kagum bagi siapapun yang menyaksikannya. Di mata saya, Lombok adalah surga bagi siapa saja yang senang berpetualang.
Sebagai seorang mahasiswa yang hidup di perantauan,saya cukup beruntung sebab jarak ke berbagai tempat wisata di Lombok hanya sepeminuman teh. Malangnya, berbagai urusan akademik justru membuat saya jarang mendapat waktu luang untuk mengunjunginya satu persatu. Kadang untuk bisa berpetualang di hari libur, saya harus menyelsaikan semua pekerjaan kampus pada hari-hari sebelumnya.
Belakangan saya mendapat kesempatan untuk melunasi dahaga wisata saya. Bersama beberapa orang sahabat, saya menyempatkan diri untuk mengunjungi pantai Seger. Sebuah kawasan wisata daerah yang telah ramai dikunjungi wisatawan. Pantai Seger terletak di wilayah Kuta, Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Butuh waktu sekitar setengah jam untuk sampai kesana. Persis seperti namanya, pantai ini memang memberikan hal yang berbeda, tak hanya pemandangan khas pantai yang memukau, cerita dibalik keganasan ombak pantai ini adalah sejumput fakta yang selalu dinikmati oleh para peselancar.
Di kawasan pantai ini juga terdapat patung Putri Mandalika yang merupakan cikal-bakal dari lahirnya festival budaya Bau Nyale. Menurut masyarakat sekitar, putri Mandalika atau putri Nyale dulunya merupakan seorang putri raja yang cantik jelita. Putri ini memilih untuk menyeburkan dirinya ke laut demi menolak lamaran beberapa raja yang ingin mempersuting dirinya kala itu. Ketika para masyarakat mencari sang putri, muncul beberapa hewan kecil yang menyerupai cacing laut. Masyarakat Lombok mempercayai bahwa hewan tersebut adalah jelmaan sang putri. Hingga kini, budaya bau Nyale atau mencari Nyale tetap dilakukan.
Sejenak memandangi patung, membuat saya larut dalam sejarah. Festival yang digelar rutin di Lombok itu ternyata memiliki nilai penting didalamnya. Saya menemukan keping-keping pengetahuan melalui hal-hal yang tidak pernah saya duga sebelumnya. Kini pemerintah NTB telah mematenkan festival tersebut demi kepetingan masyarakat banyak. Saatnya bergerak menuju pantai. Di balik bukit, saya mendengar suara ombak yang bergemuruh. Desirnya seakan telah siap menyambut kehadiran kami sore itu.


What do you think of lombok? (Saya memulai)
Lombok was perpect, i found everything here..!!! (kata Daniel, seorang wisatawan asal Australia)
Lombok adalah rumah yang nyaman bagi mereka yang berdatangan dari luar. Baik muslim ataupun non muslim, masyarakat selalu menjadi teman yang akrab. Eksistensi NTB dalam pariwisata halal nusantara adalah angin segar bagi para pelancong muslim di seantero dunia. Pemerintah telah menyediakan pelayanan yang memadai bagi mereka yang ingin berlama-lama di Lombok. Hotel, musholla, hingga kuliner halal dapat dijumpai di setiap kawasan wisata disini.
"Imron, ayo cepat foto kami disini," kata Katra, seorang sahabat dari Malang, yang juga kecipratan sihir pariwisata Lombok. Dia ingin mengabadikan momen berharga itu, kemudian menunjukannya kepada sahabat lain di Malang setelah ia pulang. Fose-fose mereka terekam abadi di Smartphone saya. Seger memang memukau, tebing-tebing yang menjulang di depannya seakan mengawasi pantai ini dari tangan-tangan jahil.
Di beberapa kawasan wisata di Indonesia, kita kerap melihat fenomena yang tidak elok. Ada banyak cerita tentang mereka yang berkunjung lalu meninggalkan jejak di kawasan tersebut berupa sampah, coret-coretan dan sebagainya.
Melalui layar kecil televisi, saya melihat sebuah kawasan wisata air terjun yang kondisinya memprihantikan. Di sana terlihat begitu banyak coretan pada batu-batu besar pada area wisata tersebut. Entah tangan mana yang melakukannya. Ketika suatu kawasan wisata telah dipenuhi dengan sampah dan berbagai hal yang berpotensi merusak keindahan objek dari kawasan tersebut, maka lambat laun turis-turis profesional akan menjauhinya.
Di Lombok, saya melihat hal yang berbeda. Tingkat kesadaran masyarakat sudah sedemikian tinggi. Beberapa kali mengunjungi kawasan pariwisata, saya tidak pernah menjumpai hal-hal seperti yang disebutkan di atas. Alih-alih meninggalkan sampah, para masyarakat sekitar kawasan wisata justru membuat tempat sampah khusus yang di letakan pada obek wisata tersebut. Mereka tidak ingin kenyaman pengunjung terganggu oleh hal-hal yang tidak di ingingkan. Bagi mereka, para wisatawan yang berdatangan serupa tamu yang harus dilayani dengan baik.
Di tengah keindahan Seger saat senja di ufuk sana, di atas pasir putih itu saya kembali menemukan embun untuk melepas dahaga wisata saya. Setiap pengunjung yang saya temui, selalu memancarkan decak kagum pada kemurnian pantai itu. Mereka seakan menemukan dunia baru yang belum terjamah. Saya melihat pemilik warung tengah sibuk menyiapkan kopi bagi pengunjung yang baru berdatangan.
Di sela gemuruh ombak yang ganas itu, saya melihat gelak tawa para turis diatas papan selancarnya. Di antara batu-batu besar yang menjulang, saya melihat sepasang kekasih tengah asik berfose untuk mengabadikan kisah mereka. Begitu juga ketika berada di jembatan panjang dari kayu yang jaraknya dekat dengan patung sang putri tadi.
Barangkali itulah sebabnya mengapa pada abad modern ini, NTB begitu diperhitungkan dalam hal pariwisata. NTB telah bertransformasi sebagai gerbong yang menampung banyak wisatawan. Mereka telah berhasil ditarik dengan maghnet yang disebut "Keindahan." Kini NTB serupa taman bermain anak-anak yang datang dari seluruh penjuru dunia dengan latar belakang dan adat istiadat yang berbeda. Baik muslim atau non muslim, NTB telah siap menjadi tuan rumah yang baik bagi siapa saja.
Berbagai penganugrahan pada kompetisi pariwisata halal nasional tentu tidak serta merta timbul dengan sendirinya, saya membayangkan ada kesetaraan visi antara pemerintah dan masyarakat dalam memaknai pariwisata. Pemerintah telah memberi ruang kepada para cendikia muda untuk lebih memproduksi konten-konten positif seputar pariwisata NTB melalui ranah maya.
Kini NTB tengah bersiap untuk menghadapi iklim berikutnya, mereka tengah menatap ajang yang lebih bergengsi di tingkat internasional, dan selama pemerintah berjalan selaras dengan masyarakat, bukan tidak mungkin NTB akan keluar sebagai yang terbaik.
"Imron, kenapa melamun. Cepat kesini, kita foto bersama," kata Oky dari kejauhan, mengajak saya untuk berfoto.
Seger adalah surga kecil bagi mereka yang lebih terbiasa dengan suasana pantai. Di balik gemuruh ombak pantai Seger, ada decak kagum yang tak terbantahkan. Jauh di atas bukitnya yang menjulang, ada banyak keraguan yang telah terjawab. Di balik semua itu, ada cerita getir sang putri raja yang cantik jelita. Lagenda itu kemudian di abadikan dengan sebuah patung yang sampai sekarang masih berdiri tegak. Patung yang seolah siap menceritakan semuanya kepada para pengunjung.
Ketika matahari telah kelelahan dibalik awan, dan cahaya merahnya mengurapi kami, saya berfikir bahwa semuanya harus diakhiri. Kami harus segera pulang, kami harus melanjutkan pekerjaan yang tertunda. Sejenak berada disini membuat saya larut dalam keindahan.
Saya bermimpi suatu hari nanti, saya akan kembali bersama keluarga kecil saya tempat ini. Kembali menatap Seger dengan cerita baru. Saya telah menyerap banyak kisah manis dari Seger, tentu saja saya akan menceritakan kepada mereka dengan sedikit pengharapan agar berita tentang keindahan pantai ini segera tersebar.
Mataram, 18 Oktober 2016
itu patugnya keren mas ? dan di belakang patung itu ada bukit .. wiihhh mantapp :)
BalasHapustapi pantainya kok sepi yah? 7:(
Pantainya di balik bukit, rame kok hehe
HapusMantep om pantai nya masih bersih gk ada sampahnya...btw kok potonya pada gepeng gitu om? :v
BalasHapusHah..om? Ketuaan bro :D
HapusPantai seger bisa kumasukkan wish list klo pas ke Lombok. Insyaallahh... :)
BalasHapusEntah knapaa... legenda sebuah tempat kadang kala jika ada hubungan dg seorang putri cantik erat kaitannya dg sunting mempeeaunting. Hhee
Overall... emang Lombokk itu amazing bngt pantai2nyaa..
Iya mba banyak pantai bagus di Lombok
Hapuswisata pantai seger terasa seger mas, indah banget, apalagi yang dari atas.
BalasHapussmoga tulisannya dapet reward
Kalau tulisan sih saya iseng2 aja mas ngak ada kerjaan hehe. Masih belajar nulis soalnya :)
HapusDisini tempatnya masih natural ya. Bersih pula. Coba kalau ke daerah saya, meski banyak pantai tapi harus jeli mencari tempat yang bersih. Apalagi kalau bawa anak-anak yang suka mainan pasir.
BalasHapusIya mba tempatnya itu memang dirawat. Mengingat banyaknya pengunjung yang main kesana.
HapusSubhanallah, bagusnya pantai ini. :D
BalasHapusIya mba, bagus dan bersih.
HapusKeren pantainya, mudah-mudahan suatu saat saya bisa ke sana.. aamiinn
BalasHapusIya mba ditunggu di Lomobok.
Hapuspemandangan yang sangat indah sekali..
BalasHapusTerimakasih mba :)
HapusKalau cerita dari pantai ini saya mah sudah tahu kang soalnya saya pernah baca di internet dan sekarang ternyata kang imron membuat artikelnya jadi lengkap deh ilmu yang saya dapatkan hari ini sudah tahu cerita asal muasalnya dan juga bisa tahu seperti apa tempatnya.
BalasHapusKang Nurul Iman harus main kesini :)
Hapuswaaaahhh.... lombokkk... (aku selalu pingin kesana... karena ini bali versi banyak yang halalnya). itu kreatif ya ide buat bikin patung putri mandaling disana.. beneran kreatif. jadi serasa ada drama gitu dari legenda lokal
BalasHapusNgak mau sekalian bilang kalau penyampaian tulisannya juga keren mba. #eh :D :D
HapusPemandangannya bagus banget. Jadi pengen ke Lombok. Ah, kapan, ya?
BalasHapusKapan-kapan juga bisa mas :)
HapusLegenda dan festival bau nyale, aku sering membaca dan mendengarnya. Putri jelita cantik yang membuatku penasaran.
BalasHapusKapan bisa kesana, Pemandangn begitu indah.
Lombok memang indah mas :)
Hapuslombok beneran indah dari sisi manapun ya mas, kayak belom ada yang ngejamah gitu , jadi pantainya keliatan bersih, sepi
BalasHapuswah saya jadi tertarik kisah putri mandalika ini nih,
urband legend emang selalu menarik sih buat dikulik segi sejarahnya
Sepakat sekali mba :)
HapusKe tempat yang indah-indah jaraknya hanya sepeminuman teh, waah.... asyik ya, Mas :)
BalasHapusIya mas. Berkah kuliah di lombok :)
HapusTanpa sampah, tempat tempat indah akan semakin indah ya
BalasHapusHehe iya mba :)
HapusSesuai namanya ya Seger. Suasananya juga seger dipandang mata. Subhanallah huuu
BalasHapusMain-main kesini mba :D
HapusBanyak pemandangan nan indah disini, bikin suegerr... kapan yah bisa main sini bareng mas imron? hehe
BalasHapusYang jelas saya tetap menunggu kedatangan kang Maman kesini kapanpun hehe
HapusMasyaAllah, keren, yah...
BalasHapusNunggu keajaiban tuk bisa sampai sana, ahaha
Keren, kak ceritanya
Hehe terimakasih mba :)
HapusDuuuh, itu Pantai Segernya... kisah tentang putri Mandalika nya jadi bikin penasaran. Tapi pantainya sendiri Indah yak. Wah, kalau ke jadi ke Lombok bisa minta temenin nih...xixixi.
BalasHapusNanti saya temani mba. Mudahan tersampaikan ke lomboknya :)
HapusAsyiiiik ada yang nemenin
HapusMari ie Lombok :D
HapusIndah sekali ya gan, jadi pengin berlibur kesitu saya...kira kira biaya masuknya berapa yah gan
BalasHapusGratis mas. Ngak dipungut tiket masuk
HapusYang bikin keren emang bukit-bukit ijonya ya.. beda dari pantai lain..
BalasHapusLombok tetap beda daei yang lain :D
HapusSepertinya di Pantai Seger ini nggak ada anak-anak penjual gelang seperti di Pantai Kuta.
BalasHapus