Langsung ke konten utama

IKPPM dan Bagaimana Peranan Pemuda Dalam Masyarakat


IKPPME

IKPPM ( Ikatan Keluarga Pemuda Pelajar dan Mahasiswa ) merupakan organisasi paguyuban dari tiap-tiap kecamatan sekabupaten sumbawa dibawah naungan FKPPMS ( Forum Komunikasi Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Samawa-mataram ) IKPPM merupakan sayap yang sempurna dalam hal mengembangkan potensi diri mahasiswa mengingat elemen masyarakat yang satu ini bebas dari kepentingan apapun.

Tidak jarang juga jebolan-jebolan dari ikppm dapat berkiprah dengan baik di FKPPMS dan mampu bersaing ditingkat regional maupun nasional. Mengingat pentingnya peranan pemuda dalam kehidupan bermasyarkat ikppm merupakan refresentatif masyarakat dan diharapkan mampu secara terus-menerus melahirkan generasi-generasi yang nantinya akan menjadi pilar-pilar tangguh yang akan terus membangun dan ikut berpartisipasi dalam hal pembangunan daerah.

IKPPM adalah organisasi struktural yang mewakili setiap kecamatan sekabupaten sumbawa, secara formal ataupun non formal setiap mahasiswa akan tergabung dalam organisasi ini sesuai dengan asal mereka masing-masing sehingga dalam hal keanggotaan organisasi ini tidak pernah mengalami kesulitan. Bahkan tidak jarang organisasi ini juga ikut berpartisipasi pada kegiatan yang diadakan oleh FKPPMS sendiri ataupun HIPMASBAR ( Himpunan Mahasiswa Sumbawa Barat ) yang diadakan dimataram, juga beberapa even-even yang digelar oleh pemerintah provinsi dan lain sebagainya.

Ikppm juga biasanya mengadakan kegiatan-kegiatan pada tinggat regional yang bersifat sosial guna tetap menjaga solidaritas keanggotaan dan mencoba memberikan solusion of problem kepada masyarakat lewat kegiatan yang elegan serta memotivasi masyarakat seraya memberi pemahaman tidak lansung tentang eksistensi dan peran pemuda dalam kehidupan bermasyarakat.


IKPPM


Layaknya paguyuban lain secara formal IKPPM juga memiliki garis koordinasi yang jelas antar sesama pengurus hal ini menunjukan adanya stabilitas yang terjadi didalam organisasi yang dinilai sudah ada sejak 90-an itu.

Struktul Kepengurusan IKPPM meliputi

Ketua        : Sebagai penanggung jawab penuh terhadap organisasi
Sekjen       : Membantu ketua dalam hal administrasi organisasi
Bendahara : Sebagai penanggung jawab keuangan
Humas       : Penyambung lidah organisasi

Dari paparan diatas sekiranya sudah tergambar dalam benak pembaca apa dan bagaimana peran paguyuban kecil ini dalam kehidupan bermasyarakat sumbawa. untuk itu adalah kewajiban kita bersama sebagai pemuda, pelajar, dan mahasiswa yang secara etnis berasal dari kabupaten sumbawa untuk tetap memupuk solidaritas dalam sebuah wadah kecil bernama ikppm.

Sumbawa, 30 Juni 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masin Si Pedas Dari Timur Sumbawa

Indonesia di kenal sebagai negara dengan ragam kuliner yang melimpah. Hampir di setiap sudut negeri ini ada saja peganan masyarakat yang memikat lidah. Ada dodol di Garut, Rendang di Padang hingga Ayam Bakar Taliwang yang bisa anda jumpai di Lombok. Namun di balik tumpah ruah kuliner yang beraneka ragam, ada cerita tentang perjuangan masyarakat lokal dalam mematenkan kuliner dari daerahnya masing-masing. Hingga kuliner tersebut mampu menjadi branding daerah serta menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Jika di tempat lain pelbagai kuliner terlihat berupa jejajan ataupun makanan khas daerah, di Sumbawa terdapat jenis kuliner yang tidak biasa. Namanya Masin, bentuknya serupa sambal dan terbuat dari udang-udang kecil. Masin adalah menu yang wajib hadir di setiap hidangan masyarakat lokal Sumbawa. Masin yang bentuknya serupa sambal ini memiliki citarasa pedas yang menantang lidah. Masin ini pertama kali di populerkan oleh masyarakat Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa. Mereka beru...

Selapis Hikmah di Balik Konflik Etnis di Sumbawa

Konflik Sumbawa 2013 Setiap daerah tak hanya menyimpan kisah tentang kemajuan dan kemunduran, tapi juga menjadi rahim dari begitu banyak kisah yang dibuat oleh manusia-manusia yang berjejalan di dalamnya. Melalui kisah itu, kita bisa bercermin dan menemukan banyak pesan dan hikmah yang selalu bisa diserap untuk kehidupan mendatang. Sumbawa adalah titik balik dalam kehidupan saya. Beberapa tahun silam, saya selalu menjalani hidup dengan memakai sudut pandang sebagai korban. Suku Samawa yang mendiami Kabupaten Sumbawa adalah etnis yang begitu toleran. Mereka berbaur dengan banyak etnis lain secara terbuka dan penuh toleransi. Mbojo, Sasak, Bugis hingga Jawa. Tapi belakangan, tiba-tiba suku Bali datang mengganggu. Suku Samawa selalu dizalimi. Jadi wajar saja jika kami melawan balik untuk mempertahankan diri. Wajar saja kalau kami membalas. Saya selalu yakin bahwa setiap saat suku Samawa diusik dan diganggu, maka ketika ada kesempatan mereka harus mengusik balik, membalas. Say...