Kini rembulan sudah beranjak setengah jalan, sedang pada mataku masih tertinggal sepotong senja yang telah dibuat kesepian oleh kepergiannya. Dan, pada pusaran sinar rembulan malam itu, dilangitkanlah segala harapan. Jiwa yang awalnya teduh, mendadak hening dan rapuh. Menyaksikan angin, membelai rindu di dahan kering.
Sebuah catatan yang tidak penting!