Langsung ke konten utama

Sepintas tentang Masa Depan Manusia dalam Homo Deus

Buku Homo Deus, karangan Yuval Noah Harari

Homo Deus menunjukkan kemana kita akan pergi.

Demikian petikan kalimat yang menggambarkan isi dari buku karangan sejarawan muda Israel, Yuval Noah Harari. Setelah sukses melahirkan Sapiens, profesor muda itu kemudian menulis buku kedua berjudul Homo Deus yang juga direkomendasikan banyak tokoh dunia seperti Mark Zuckerberg, Bill Gates, hingga Barrack Obama.

Dalam Homo Deus, Harari menelaah ke masa depan dan mengeksplorasi bagaimana kekuatan global bergeser. Kekuatan utama evolusi atau seleksi alam akan digantikan okeh teknologi baru tingkat dewa, seperti kecerdasan buatan dan rekayasa genetika.

Masa depan adalah era kecerdasan buatan yang lalu dengan cepat akan mengambil alih sebagian besar pekerjaan manusia untuk dikerjakan dengan komputer, robot dan mesin. Banyak manusia jadi pengangguran, muncul kelas baru yang mengendalikan semua lini kehidupan.

Yang paling menarik adalah penjelasan panjang tentang teknologi yang lebih memahami manusia ketimbang manusia itu sendiri. Facebook, Google dan banyak media sosial yang kita gunakan saat ini punya catatan lengkap tentang apa saja yang kita bagikan, apa yang kita bicarakan, kemana saja kita bepergian, buku apa yang kita baca, hingga makanan apa yang kita sukai.

Sistem algoritma facebook dan google sama dengan algoritma yang terjadi dalam sistem kognitif manusia saat berpikir. Ketika membuka facebook, tentu postingan-postingan teratas yang kita jumpai adalah postingan mereka yang sering berinteraksi dengan kita.

Demikian pula saat belanja di situs online. Kita dengan mudah akan menjumpai jenis barang yang pernah kita beli disitu. Semuanya direkam dalam basis data. Dari situ algoritma komputer bisa memetakan apa saja yang kita sukai.

Seiring berjalannya waktu, manusia tidak cuma akan kehilangan dominasinya atas dunia, tapi semuanya. Manusia akan tergantikan oleh mesin. Atas nama kebebasan dan individualisme, mitos humanis akan dibuang bak kaset lama yang usang.

Lalu pada akhirnya, muncul pertanyaan penting bagi umat manusia: Kemana kita akan pergi dari sini? Takdir baru apa yang akan kita jalani? Apa yang harus kita lakukan?

Postingan populer dari blog ini

Masin Si Pedas Dari Timur Sumbawa

Indonesia di kenal sebagai negara dengan ragam kuliner yang melimpah. Hampir di setiap sudut negeri ini ada saja peganan masyarakat yang memikat lidah. Ada dodol di Garut, Rendang di Padang hingga Ayam Bakar Taliwang yang bisa anda jumpai di Lombok. Namun di balik tumpah ruah kuliner yang beraneka ragam, ada cerita tentang perjuangan masyarakat lokal dalam mematenkan kuliner dari daerahnya masing-masing. Hingga kuliner tersebut mampu menjadi branding daerah serta menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Jika di tempat lain pelbagai kuliner terlihat berupa jejajan ataupun makanan khas daerah, di Sumbawa terdapat jenis kuliner yang tidak biasa. Namanya Masin, bentuknya serupa sambal dan terbuat dari udang-udang kecil. Masin adalah menu yang wajib hadir di setiap hidangan masyarakat lokal Sumbawa. Masin yang bentuknya serupa sambal ini memiliki citarasa pedas yang menantang lidah. Masin ini pertama kali di populerkan oleh masyarakat Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa. Mereka beru...

Selapis Hikmah di Balik Konflik Etnis di Sumbawa

Konflik Sumbawa 2013 Setiap daerah tak hanya menyimpan kisah tentang kemajuan dan kemunduran, tapi juga menjadi rahim dari begitu banyak kisah yang dibuat oleh manusia-manusia yang berjejalan di dalamnya. Melalui kisah itu, kita bisa bercermin dan menemukan banyak pesan dan hikmah yang selalu bisa diserap untuk kehidupan mendatang. Sumbawa adalah titik balik dalam kehidupan saya. Beberapa tahun silam, saya selalu menjalani hidup dengan memakai sudut pandang sebagai korban. Suku Samawa yang mendiami Kabupaten Sumbawa adalah etnis yang begitu toleran. Mereka berbaur dengan banyak etnis lain secara terbuka dan penuh toleransi. Mbojo, Sasak, Bugis hingga Jawa. Tapi belakangan, tiba-tiba suku Bali datang mengganggu. Suku Samawa selalu dizalimi. Jadi wajar saja jika kami melawan balik untuk mempertahankan diri. Wajar saja kalau kami membalas. Saya selalu yakin bahwa setiap saat suku Samawa diusik dan diganggu, maka ketika ada kesempatan mereka harus mengusik balik, membalas. Say...

IKPPM dan Bagaimana Peranan Pemuda Dalam Masyarakat

IKPPM ( Ikatan Keluarga Pemuda Pelajar dan Mahasiswa ) merupakan organisasi paguyuban dari tiap-tiap kecamatan sekabupaten sumbawa dibawah naungan FKPPMS ( Forum Komunikasi Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Samawa-mataram ) IKPPM merupakan sayap yang sempurna dalam hal mengembangkan potensi diri mahasiswa mengingat elemen masyarakat yang satu ini bebas dari kepentingan apapun. Tidak jarang juga jebolan-jebolan dari ikppm dapat berkiprah dengan baik di FKPPMS dan mampu bersaing ditingkat regional maupun nasional. Mengingat pentingnya peranan pemuda dalam kehidupan bermasyarkat ikppm merupakan refresentatif masyarakat dan diharapkan mampu secara terus-menerus melahirkan generasi-generasi yang nantinya akan menjadi pilar-pilar tangguh yang akan terus membangun dan ikut berpartisipasi dalam hal pembangunan daerah. IKPPM adalah organisasi struktural yang mewakili setiap kecamatan sekabupaten sumbawa, secara formal ataupun non formal setiap mahasiswa akan tergabung dalam organisasi ini sesu...