![]() |
Musim hujan (poto: kompasiana) |
Di musim hujan,
angin adalah pisau
sedang dingin menjelma engkau
Aku berteduh,
dari ribuan rintik
yang dinginnya mencipta pelukan
dalam tunggu ku,
guyurnya menampakkan wajahmu
dari tempat yang jauh
Pernah, di suatu masa
kubasahkan rindu dengan sebuah ciuman
sebelum kita berpisah, lalu berbagi rintiknya
Dan, nyala api cinta seketika redup
padam dari balik senyummu yang kecut
barangkali, yang abadi hanyalah cinta awan kepada hujan.
Komentar
Posting Komentar