![]() |
Aksi PEPADU Lombok |
Dua hari lalu, saya meliput kegiatan presean yag digelar di tepian pantai Kuta Mandalika, Lombok Tengah. Saya senang sebab bisa menyaksikan lansung tradisi ini. Saat menanyakan beberapa turis yang datang, mereka mengaku terkesan dengan aksi para Pepadu yang serupa gladiator.
Pepadu adalah sebutan untuk petarung di arena presean. Mereka bertemu di tengah lapangan bertelanjang dada, menggunakan kain kepala khas Sasak, sarung, serta bersenjatakan tongkat rotan dan perisai. Keduanya lalu siap unjuk kebolehan ditengah ratusan penonton.
Yang membuat saya takjub adalah pepadu2 ini seakan kebal terhadap pukulan. Luka memar bekas sabetan rotan tak dhiraukan. Apakah mereka mengkonsumsi obat penahan sakit? Rupanya, ada ritual khusus yang dilakukan pepadu sebelum bertarung. Sehari sebelum bertanding, mereka diwajibkan tidur menyendiri serta dilarang bergaul dengan sang isteri. Hal ini dipercaya dapat melindungi keselamatan pepadu di lapangan.
"Ada ritual khusus juga mantra perlindungan yang harus dibacakan sebelum bertanding. Artinya sebagai penolak bala agar pepadu tidak luka." Demikian kata H. Ingga, tim penilai sekaligus pemilik padepokan yang melatih para pepadu di Lombok. Saat berbincang, ia menuturkan banyak hal. Mulai dari pengalamannya berkeliling di banyak kota demi memperkenalkan presean, hingga harapannya terhadap pemerintah untuk tetap menjaga tradisi ini.
Di Sumbawa, budaya sejenis presean juga ada. Namanya karaci. Bedanya, karaci hanya tinggal nama, sedang presean masih eksis hingga saat ini ditengah kehidupan masyarakat sasak.
Sumber: Postingan FB (7/3/18)