
Aksi tersebut dalam rangka menuntut PT.BRL (Bunga Raya Lestari) untuk segera menghentikan eksplorasi di desa Lito kecamatan Moyohulu, menurut mahasiswa BRl tengah menyalahi peraturan perundangan-undangan dalam melakukan aktivitasnya selama lima tahun terakhir dengan sejumlah bukti yang menguatkan salah satu contohnya adalah tidak adanya analisis dampak terhadap lingkungan (AMDAL) pada kontrak karya pt tersebut.
Lebih jauh lagi mahasiswa juga menganggap bahwa hadirnya BRL yang diharapkan dapat menopang kesejahtraan masyarakat sekitar tambang itu tidak sesuai dengan harapan. Mahasiswa juga sangat menyayangkan adanya statemen salah satu oknum yang kebetulan juga sebagai anggota legislatif kabupaten sumbawa yang justru menolak keinginan mahasiswa untuk meminta tranparansi kerja dari brl dan menantang mahasiswa dengan mengatakan bahwasanya "brl itu tidak bisa diusir dari sumbawa" itu yang kemudian memicu amarah mahasiswa saat itu.
Kasus diatas merupakan alram bagi masyarakat dan pemerintah sumbawa untuk tidak terlalu mudah memberikan ruang lebih terhadap koorporasi yang ingin melakukan eksplorasi dikabupaten sumbawa dengan alibi kesejahtraan rakyat. menurut data dari beberapa sumber mengatakan bahwa tidak hanya newmont diwilayah sumbawa barat tapi juga banyak perseroan-perseroan dengan kapasitas bebebeda telah memenuhi wilayah kabupaten sumbawa bahkan sampai sumbawa timur.
Baru-baru ini juga kami mendapat informasi dari masyarakat sekitar bahwa di desa sejari kecamatan plampang yang berbatasan lansung dengan kecamatan empang sudah ada pt yang juga bergerak pada eksplorasi sumber daya, kami juga masih menganalisis dan melakukan survey guna mengumpulkan data yang lebih mendalam terhadap masalah tersebut.
Melihat semakin menggeliatnya hal serupa terjadi maka tidak mungkin dalam waktu dekat kec.empang juga akan menjadi sasaran, mengingat potensi logam dan non logam didaerah kita yang sudah menjadi rahasia umum, untuk itu melalui tulisan yang sederhana ini kami mengajak seluruh elemen publik termasuk pemerintah, pemuda, mahasiswa, masyarakat sumbawa untuk melakukan penolakan terhadap semua aktivitas pertambangan tanpa syarat.
Mahasiswa sebagai refresentasi masyarakat seharusnya lebih peka terhadap masalah-masalah sosial yang terjadi khususnya dikabupaten sumbawa, mahasiswa harus menjadi katalisator perubahan yang sesungguhnya, semoga lilin selalu menyala didalam diri kita kawan-kawan agar kita senantiasa mampu memberi kehangatan bagi daerah kita masing-masing...Salam Mahasiswa..!!!
Lebih jauh lagi mahasiswa juga menganggap bahwa hadirnya BRL yang diharapkan dapat menopang kesejahtraan masyarakat sekitar tambang itu tidak sesuai dengan harapan. Mahasiswa juga sangat menyayangkan adanya statemen salah satu oknum yang kebetulan juga sebagai anggota legislatif kabupaten sumbawa yang justru menolak keinginan mahasiswa untuk meminta tranparansi kerja dari brl dan menantang mahasiswa dengan mengatakan bahwasanya "brl itu tidak bisa diusir dari sumbawa" itu yang kemudian memicu amarah mahasiswa saat itu.
Kasus diatas merupakan alram bagi masyarakat dan pemerintah sumbawa untuk tidak terlalu mudah memberikan ruang lebih terhadap koorporasi yang ingin melakukan eksplorasi dikabupaten sumbawa dengan alibi kesejahtraan rakyat. menurut data dari beberapa sumber mengatakan bahwa tidak hanya newmont diwilayah sumbawa barat tapi juga banyak perseroan-perseroan dengan kapasitas bebebeda telah memenuhi wilayah kabupaten sumbawa bahkan sampai sumbawa timur.
Baru-baru ini juga kami mendapat informasi dari masyarakat sekitar bahwa di desa sejari kecamatan plampang yang berbatasan lansung dengan kecamatan empang sudah ada pt yang juga bergerak pada eksplorasi sumber daya, kami juga masih menganalisis dan melakukan survey guna mengumpulkan data yang lebih mendalam terhadap masalah tersebut.
Melihat semakin menggeliatnya hal serupa terjadi maka tidak mungkin dalam waktu dekat kec.empang juga akan menjadi sasaran, mengingat potensi logam dan non logam didaerah kita yang sudah menjadi rahasia umum, untuk itu melalui tulisan yang sederhana ini kami mengajak seluruh elemen publik termasuk pemerintah, pemuda, mahasiswa, masyarakat sumbawa untuk melakukan penolakan terhadap semua aktivitas pertambangan tanpa syarat.
Mahasiswa sebagai refresentasi masyarakat seharusnya lebih peka terhadap masalah-masalah sosial yang terjadi khususnya dikabupaten sumbawa, mahasiswa harus menjadi katalisator perubahan yang sesungguhnya, semoga lilin selalu menyala didalam diri kita kawan-kawan agar kita senantiasa mampu memberi kehangatan bagi daerah kita masing-masing...Salam Mahasiswa..!!!
Mataram, 17 Maret 2016
Komentar
Posting Komentar