Langsung ke konten utama

Modus VC Porno

Ini kejadian beberapa bulan yang lalu. Ada cewek minta pertemanan di fb. Saya cek wall nya. Tak ada yang aneh, saya langsung konfirmasi. Beberapa saat kemudian, ia kirim pesan, minta nomor WA. Katanya kenal saya dan mau ceritakan sesuatu. 

Obrolan kami lalu pindah ke WA. Awalnya dia tlfon, tapi saya reject. Setelah itu dia video call, lalu saya angkat. Rupanya dia sudah dalam keadaan telanjang bulat. Saya kaget, kemudian saya matikan (sempat nyesal karena tak memandangi beberapa saat). 

Setelah itu, dia kembali chat saya. Dia mengaku berteman dengan semua sahabat saya di fb. Dia kirim semua screenshotnya, plus screenshotan saat adegan VC tadi. Di sana ada wajah lugu tengah menatap sosok telanjang. 

Dia mengancam kalau saya tak mengirimkan sejumlah uang, screenshotan itu akan disebar. Dia berharap dengan begitu, saya akan takut, lalu menuruti kemauannya. Saya membiarkannya ngomel. Saya ngak jawab. Dia tlfon, saya ngak angkat. Saya kemudian blok nomornya. 

Masalahnya selesai? Belum. 

Tak lama setelah itu, ada nomor lain yang ngechat. Si orang baru ini cowok. Ngaku2 jurnalis. Dia kirim poto id cardnya. Dia ngancam kalau saya mengabaikan chatnya, masalah ini akan di follow up ke media. Saya nyengir aja. 

Saya jawab; kalau mau diperpanjang silahkan saja. Mau di follow up juga silahkan. Bila perlu segera laporin ke polisi, biar penipu dan pemeras macam Anda ini segera ditangkap. Kalau mau dapat duit ya kerja, jangan meras orang. Setelah itu, niat saya mau langsung blokir, tapi dia malah blokir saya duluan. 

Ada banyak sekali modus penipuan dan pemerasan di media sosial. Contoh kasus tadi hanya salah satunya. Dalam kasus saya, mungkin si penipu ngak berhasil, tapi setelah saya tracking kasus serupa di internet, ternyata banyak juga yang jadi korban. 

Kenapa begitu? Bisa jadi karena rasa takut berlebihan. Kita takut berita itu disebar, lalu nama kita tercoreng di mata orang. Kita takut hal semacam itu akan berdampak buruk pada karir kita, bahkan kita takut kalau tiba2 kita berurusan dengan pihak kepolisian. 

Saran saya, tidak usah tegang. Rasa takut yang berlebihan membuat kita tidak bisa berfikir jernih. Dari awal, saya sudah bisa menebak kalau ini hanyalah modus penipuan. Saya hanya tidak menyangka kalau motifnya dengan cara VC porno.

Harus diakui, saya memang sempat panik.  Tapi toh saya berfikir, saya tidak melakukan kesalahan. Saya juga punya bukti kalau dia minta kontak saya, saya bisa jelaskan pula kronologisnya dengan detail. Kalaupun sampai di proses hukum, minimal saya sudah siap. 

Pada kasus2 seperti ini, kita hanya perlu bersikap tenang dan berfikir jernih. Sebab biasanya, si pemeras akan menggertak calon korban untuk mengukur sejauh mana kesiapan dan mental mereka menghadapi masalah. Semakin kita menunjukkan kepanikan, semakin mereka menjadi-jadi. 

Saran saya, kalau Anda kebetulan mengalami modus pemerasan dengan motif VC porno seperti itu, jangan buru2 dimatikan. Nikmati aja dulu pemandangannya mumpung gratis. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Angling Dharma dan Imajinasi Masa Kecil

Angling Dharma dan Imajinasi Masa Kecil Di antara sekian banyak serial kolosal tanah air, favorit saya tetaplah Angling Dharma. Semasa masih SD dan SMP, saya tak pernah alpa menonton film ini. Saya sampi hapal nama-nama tokoh juga ajian pamungkasnya.  Semalam, saya menghabiskan waktu berjam jam untuk menyaksikan serial Angling Dharma di Youtube. Saya menonton ulang episode demi episode. Beberapa yang saya sukai adalah mulai dari Wasiat Naga Bergola hingga pertempuran melawan Sengkang Baplang.  Entah kenapa, meskipun sudah menonton berkali-kali, saya tak pernah bosan. Serial Angling Dharma punya cita rasa tersendiri bagi saya. Serial ini selalu mampu membangkitkan ingatan di masa kecil. Dulu, saya selalu menyembunyikan remot tv saat menyaksikan serial ini.  Salah satu adegan favorit saya adalah saat Angling Dharma beradu kesaktian dengan banyak pendekar yang memperebutkan Suliwa. Hanya dengan aji Dasendria yang mampu menirukan jurus lawan, ia membuat para musuhnya tak berkutik. Angling

Rahasia Sukses Timnas Maroko di Piala Dunia Qatar 2022

Timnas Maroko "Itulah bola, selalu ditentukan oleh nasib, sebagaimana Argentina vs Arab Saudi kemarin. Demikian pula yang terjadi pada Maroko malam tadi".  Kalimat di atas adalah contoh kalimat malas mikir. Tak mau menganalisa sesuatu secara objektif dan mendalam. Akhirnya tidak menemukan pembelajaran dan solusi apapun atas satu peristiwa.  Jangan mau jadi orang seperti itu. Berfikirlah secara rasional. Gunakanlah semua instrumen untuk menganalisa satu perkara. Perihal Maroko menang semalam itu bukan soal sepakbola itu ditentukan nasib, tapi soal kualitas pemain, strategi, mental tim, dan kerja keras.  Salah satu faktor kekalahan Argentina melawan Arab Saudi pada fase grup adalah efektivitas jebakan offside yang diterapkan Arab Saudi. Hal itu juga diiringi dengan efektivitas pemain Arab Saudi dalam mengkonversikan peluang menjadi gol.   Portugal menang 6-1 lawan Swiss bukan ujuk2 soal nasib baik, tetapi karena kolektifitas tim dan faktor yang disebutkan di atas tadi. Pelatih

Kesadaran Memiliki Anak

Gambar: google Lagi ramai soal " childfree " atau sebuah kondisi di mana seseorang atau pasangan memilih untuk tidak memiliki anak. Biasanya, penganut childfree ini beranggapan bahwa memiliki anak itu adalah sumber kerumitan. Benarkah?  Saya belum bisa menyimpulkan sebab sampai tulisan ini di buat, saya sendiri belum memiliki anak. Tapi, menarik untuk membahas tema ini. Saya senang dengan kampanye soal ribetnya memiliki anak, sekali lagi saya ulangi, jika kampanye itu bertujuan untuk membangun kesadaran bahwa tidak gampang memiliki, mengurusi, mendidik, dan membesarkan anak.  Maksudnya, jika kita ingin memiliki anak, sadari dulu konsekuensi bahwa memiliki anak itu tidak gampang. Para orang tua minimal dituntut untuk membesarkan anak ini secara layak. Tak perlu jauh-jauh, tengok saja di sekitar kita, tak jarang orang tua mengeksploitasi anak untuk kepentingan yang tidak wajar.  Contoh kasus: saya sering melihat ibu-ibu mengemis di lampu merah sambil menggendong anak. Di kota-k