Langsung ke konten utama

Sihir Magis Pulau Padar

Pulau Padar (Dokumentasi Pribadi)

Sekitar 2 jam perjalanan dari Labuan Bajo, tibalah kita di Pulau Padar. Kita menaiki speed boat yang dikhususkan untuk mengantar para tamu yang hendak berkeliling. Budgetnya bervariasi, sesuai jumlah penumpang. Pelayanannya juga bagus.

Kita memang hendak berkeliling. Dalam satu perjalanan wisata, ada beberapa paket destinasi yang ditawarkan. Selain pulau padar, kita juga diajak menuju pulau komodo, pantai pink, taka makassar, pulau kanawa, dan manta point.


Seorang pemandu wisata yang mendampingi kita bertutur kalau sebenarnya pulau ini terletak persis di tengah-tengah antara Sape dan Labuan Bajo. "Andai kita jalan sedikit lagi, kita sudah sampai di Sape pak" katanya.


Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi



Bentangan alam yang indah membuat Padar ditetapkan oleh UNESCO sebagai salah satu dari situs warisan dunia bersama dengan Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Pulau ini merupakan pulau ketiga terbesar dikawasan taman nasional Palau Komodo. 


Konon, pulau padar juga sempat dihuni para komodo. Hanya saja karena sumber makanan yang terbatas, mereka kemudian berpindah atau bisa jadi telah punah karena kelaparan. Entahlah.


Untuk sampai di puncak dan menikmati view terbaik, kita mesti melewati sebanyak 802 anak tangga. Kekuatan utamanya adalah pemandangan alam yang serupa lukisan. Dari ketinggian, kita bisa menyaksikan betapa pulau ini dikelilingi pantai-pantai indah nan eksotik berpadu dengan laut biru yang jernih.


Indonesia memang merupakan karunia Tuhan yang luar biasa. Kita telah diwarisi alam yang amat memukau dan memanjakan mata dunia. Hampir semua tempat dikawasan timur memiliki pantai eksotik dengan hamparan pasir putih sehalus tepung. 


Di tengah pandemi covid seperti sekarang, pulau ini tetap ramai. Terutama di akhir pekan. Padar serupa wanita cantik yang mampu menyihir semua orang untuk terus berdatangan. Tak lengkap rasanya jika berkunjung ke bajo, tanpa menginjakkan kaki di padar. Demikian kata seorang sahabat di perjalanan. 


Siang itu, setibanya di Padar, dibawah terik bumi Nusa Tenggara Timur yang menyengat kulit, saya melihat sejoli yang sedang melakukan sesi pemotretan. Dalam hati kecil saya bergumam, jauh-jauh ke tempat ini hanya untuk melihat orang prewedding. 


Sialan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Angling Dharma dan Imajinasi Masa Kecil

Angling Dharma dan Imajinasi Masa Kecil Di antara sekian banyak serial kolosal tanah air, favorit saya tetaplah Angling Dharma. Semasa masih SD dan SMP, saya tak pernah alpa menonton film ini. Saya sampi hapal nama-nama tokoh juga ajian pamungkasnya.  Semalam, saya menghabiskan waktu berjam jam untuk menyaksikan serial Angling Dharma di Youtube. Saya menonton ulang episode demi episode. Beberapa yang saya sukai adalah mulai dari Wasiat Naga Bergola hingga pertempuran melawan Sengkang Baplang.  Entah kenapa, meskipun sudah menonton berkali-kali, saya tak pernah bosan. Serial Angling Dharma punya cita rasa tersendiri bagi saya. Serial ini selalu mampu membangkitkan ingatan di masa kecil. Dulu, saya selalu menyembunyikan remot tv saat menyaksikan serial ini.  Salah satu adegan favorit saya adalah saat Angling Dharma beradu kesaktian dengan banyak pendekar yang memperebutkan Suliwa. Hanya dengan aji Dasendria yang mampu menirukan jurus lawan, ia membuat para musuhnya tak berkutik. Angling

Rahasia Sukses Timnas Maroko di Piala Dunia Qatar 2022

Timnas Maroko "Itulah bola, selalu ditentukan oleh nasib, sebagaimana Argentina vs Arab Saudi kemarin. Demikian pula yang terjadi pada Maroko malam tadi".  Kalimat di atas adalah contoh kalimat malas mikir. Tak mau menganalisa sesuatu secara objektif dan mendalam. Akhirnya tidak menemukan pembelajaran dan solusi apapun atas satu peristiwa.  Jangan mau jadi orang seperti itu. Berfikirlah secara rasional. Gunakanlah semua instrumen untuk menganalisa satu perkara. Perihal Maroko menang semalam itu bukan soal sepakbola itu ditentukan nasib, tapi soal kualitas pemain, strategi, mental tim, dan kerja keras.  Salah satu faktor kekalahan Argentina melawan Arab Saudi pada fase grup adalah efektivitas jebakan offside yang diterapkan Arab Saudi. Hal itu juga diiringi dengan efektivitas pemain Arab Saudi dalam mengkonversikan peluang menjadi gol.   Portugal menang 6-1 lawan Swiss bukan ujuk2 soal nasib baik, tetapi karena kolektifitas tim dan faktor yang disebutkan di atas tadi. Pelatih

Kesadaran Memiliki Anak

Gambar: google Lagi ramai soal " childfree " atau sebuah kondisi di mana seseorang atau pasangan memilih untuk tidak memiliki anak. Biasanya, penganut childfree ini beranggapan bahwa memiliki anak itu adalah sumber kerumitan. Benarkah?  Saya belum bisa menyimpulkan sebab sampai tulisan ini di buat, saya sendiri belum memiliki anak. Tapi, menarik untuk membahas tema ini. Saya senang dengan kampanye soal ribetnya memiliki anak, sekali lagi saya ulangi, jika kampanye itu bertujuan untuk membangun kesadaran bahwa tidak gampang memiliki, mengurusi, mendidik, dan membesarkan anak.  Maksudnya, jika kita ingin memiliki anak, sadari dulu konsekuensi bahwa memiliki anak itu tidak gampang. Para orang tua minimal dituntut untuk membesarkan anak ini secara layak. Tak perlu jauh-jauh, tengok saja di sekitar kita, tak jarang orang tua mengeksploitasi anak untuk kepentingan yang tidak wajar.  Contoh kasus: saya sering melihat ibu-ibu mengemis di lampu merah sambil menggendong anak. Di kota-k