![]() |
Tolak Omnibus Law |
Sebelum teriak-teriak, baca dulu dong..!!
Di negeri yang pemimpinnya bilang "I don't read what I sign", tidak fair rasanya menyuruh rakyat membaca RUU 900-an halaman sebelum melakukan protes. Mari memberi contoh yang baik dulu, sebelum menuntut lebih.
Saya ingin menanggapi pernyataan mereka yang mencoba bijak dengan mengatakan "baca dulu dong isi UU nya sebelum teriak-teriak." Bagi saya itu hanyalah pernyataan formalitas semata dan cenderung naif. Mereka yang sok bijak itu juga belum tentu sudah membaca detail dan paham UU itu secara utuh.
Netizen memang nggak perlu baca semua sampai beratus-ratus halaman. Memangnya kita ini ahli hukum semua, baca juga belum tentu ngerti. Itulah gunanya ada media dengan reputasi baik yang mengulasnya, termasuk lembaga hukum dan para pakar, dan berfokus pada pasal-pasal yang dianggap merugikan.
Sudahlah, nggak usah sok mau debat substansi segala. Bukankah sudah banyak media yang mengupas pro dan kontra dari UU ini. Kalau kalian mau dukung ya sah-sah saja. Tapi jangan juga melarang mereka yang berpandangan berbeda untuk ikut aksi dan menyuarakan perlawanan dong.
Kalau kita mau objektif, UU Omnibus Law ini dari awal sudah cacat secara prosedural. Mulai dari proses penyerapan aspirasi publik yang minim, pembahasan ngebut kejar setoran, draft RUU dan NA yang susah diakses publik, sampe di sidang paripurna kemarin draftnya tidak dibagikan.
Padahal dari sisi substansi, UU ini dampaknya mungkin paling kuat dalam sejarah republik. Isinya ada banyak pasal yang menganulir atau merivisi puluhan UU-UU lain lintas sektor. Serta menggeser konstelasi kekuatan pengambilan kebijakan dari daerah ke pusat.
Pertanyaannya, apa iya kehadiran UU ini benar-benar mendesak, sehingga pengesahannya terkesan buru-buru, justru di saat bangsa kita tengah berjibaku dan berfokus pada penanggulangan pandemi Covid-19 seperti sekarang?
Sebagai masyarakat sipil, kita hanya dihadapkan pada dua pilihan. Pertama, mengajukan Judicial Riview ke MK, atau kedua, dengan ikut terlibat dalam gerakan aksi massa. Apapun dampaknya nanti, marilah terus berdoa semoga Allah melimpahkan keberkahan kepada bangsa kita.
Komentar
Posting Komentar