Langsung ke konten utama

Yang Bisa Dipelajari dari Pasien Covid-19 di NTB

#dirumahaja (Gambar: Good news from Indonesia) 

Jumlah kasus positif infeksi virus corona di Indonesia terus bertambah. Sejauh ini, tercatat jumlah pasien terinfeksi Covid-19 di Indonesia telah mencapai 1.667 kasus. Dari angka tersebut, sebanyak 103 pasien dinyatakan sembuh dan 157 orang meninggal.

Demikian pula di NTB. Sebagaimana laporan banyak media, per hari Rabu kemarin, 1 April 2020, tercatat sudah sebanyak 6 pasien yang telah resmi ditetapkan positif Covid-19. 5 orang dari Pulau Lombok dan 1 nya lagi dari Pulau Sumbawa.

Jika dilihat dari rekam jejak para korban yang telah dinyatakan positif, sebenarnya ada banyak hikmah yang bisa diambil. Sebagai orang awam, kita bisa belajar mandiri soal Covid-19 ini.

Corona Virus telah menjadi perbincangan global. Ada banyak sekali referensi soal tema ini. Mulai dari bagaimana penyebarannya, berbagai gejala yang timbul setelah kita terinfeksi, hingga kisah mereka yang berjuang untuk sembuh setelah dinyatakan positif.

Proses penyebaran virus ini di NTB tak jauh beda dengan apa yang terjadi di tempat-tempat lain. Mari kita amati dengan singkat rekam jejak mereka yang telah dinyatakan positif terpapar.

Pasien pertama diduga tertular setelah sebelumnya sempat menghadiri satu kegiatan di Jakarta. Saat ada gejala, ia kemudian diperiksa. Hasilnya positif Corona.

Pasien kedua adalah suami dari pasien pertama. Ia diduga kuat tertular setelah melakukan kontak dengan istrinya. Ia lalu dibawa ke RS dan dinyatakan positif.

Pasien ketiga sempat mengikuti Ijtima Ulama Tabligh se Asia yang hendak di gelar di Gowa, Sulawesi Selatan. Namun acara tersebut urung dilaksanakan. Sehingga, ratusan jamaah asal NTB dipulangkan bertahap dan diberi status Orang Dengan Risiko (ODR). Sesampainya di NTB, ia kemudian dilarikan ke rumah sakit karena memiliki gejala. Belakangan ia terkonfirmasi positif Corona.

Pasien keempat merupakan warga dengan KTP Buleleng Bali yang berdomisili di Kelurahan Kekalik Jaya, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Ia memiliki riwayat perjalanan dari Bogor yang merupakan daerah terpapar Corona. Ia lalu diisolasi setelah memiliki gejala setibanya di Lombok.

Pasien kelima meninggal pada Jumat, 27 Maret, 2020 dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Ia memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta dalam dua pekan terakhir, yakni pada rentang waktu 10-16 Maret 2020. Belakangan, hasil test menyatakan korban bersangkutan dinyatakan positif.

Pasien keenam berasal dari Kabupaten Sumbawa. Sebagaimana release resmi dari Pemprov NTB, ia memiliki riwayat kontak dengan pasien pertama yakni pada tanggal 9 Maret, 2020. Pasien saat ini tengah dirawat di ruang isolasi RSUD H.L Manambai Abdulkadir, Sumbawa.

Dari keenam data pasien di atas, bisa disimpulkan bahwa virus ini menyebar dengan sangat cepat. Covid-19 ini sejatinya tidak bergerak. Tidak dibawa oleh angin dan udara. Ia digerakkan oleh orang-orang yang tanpa sadar telah terinfeksi, lalu meninggalkan jejak di fasilitas-fasilitas umum, hingga melakukan kontak pisik dengan orang lain dan sebagainya.

Sampai saat ini pun, penanganan dari pemerintah Provinsi NTB, bisa dibilang on the track. Tempat ibadah hingga pusat keramaian sudah ditutup. Jam malam sudah diberlakukan. Pasien yang terpapar ditangani sesuai protokol Covid-19. Akses keluar masuk NTB juga telah diperketat.

Meskipun secara pribadi saya tetap mendesak untuk dilakukan karantina wilayah demi memutus rantai penyebaran, tapi sejumlah upaya yang sudah dilakukan pemerintah tetaplah harus diapresiasi. Mengkritik boleh. Tapi jangan membabi buta.

Sebagai masyarakat biasa, yang paling penting juga untuk dilakukan sekarang ini adalah tetap ikuti himbauan dan anjuran pemerintah. Tetap jaga kebersihan. Hindari keramaian. Seminimal mungkin, kurangilah aktivitas di luar rumah. Kepada yang hobi rebahan, inilah kesempatan terbaik untuk mengeksplorasi segala kemampuan terbaik dalam diri kita.

Jika seabad silam Mark berkata, "Kaum proletar sedunia bersatulah!", maka di saat-saat seperti ini, kita bisa berkata, "Kaum rebahan sedunia bersatulah! Saatnya mengasah skill yang telah lama terpendam.

Saatnya revolusi!!!

Postingan populer dari blog ini

Masin Si Pedas Dari Timur Sumbawa

Indonesia di kenal sebagai negara dengan ragam kuliner yang melimpah. Hampir di setiap sudut negeri ini ada saja peganan masyarakat yang memikat lidah. Ada dodol di Garut, Rendang di Padang hingga Ayam Bakar Taliwang yang bisa anda jumpai di Lombok. Namun di balik tumpah ruah kuliner yang beraneka ragam, ada cerita tentang perjuangan masyarakat lokal dalam mematenkan kuliner dari daerahnya masing-masing. Hingga kuliner tersebut mampu menjadi branding daerah serta menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Jika di tempat lain pelbagai kuliner terlihat berupa jejajan ataupun makanan khas daerah, di Sumbawa terdapat jenis kuliner yang tidak biasa. Namanya Masin, bentuknya serupa sambal dan terbuat dari udang-udang kecil. Masin adalah menu yang wajib hadir di setiap hidangan masyarakat lokal Sumbawa. Masin yang bentuknya serupa sambal ini memiliki citarasa pedas yang menantang lidah. Masin ini pertama kali di populerkan oleh masyarakat Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa. Mereka beru...

Selapis Hikmah di Balik Konflik Etnis di Sumbawa

Konflik Sumbawa 2013 Setiap daerah tak hanya menyimpan kisah tentang kemajuan dan kemunduran, tapi juga menjadi rahim dari begitu banyak kisah yang dibuat oleh manusia-manusia yang berjejalan di dalamnya. Melalui kisah itu, kita bisa bercermin dan menemukan banyak pesan dan hikmah yang selalu bisa diserap untuk kehidupan mendatang. Sumbawa adalah titik balik dalam kehidupan saya. Beberapa tahun silam, saya selalu menjalani hidup dengan memakai sudut pandang sebagai korban. Suku Samawa yang mendiami Kabupaten Sumbawa adalah etnis yang begitu toleran. Mereka berbaur dengan banyak etnis lain secara terbuka dan penuh toleransi. Mbojo, Sasak, Bugis hingga Jawa. Tapi belakangan, tiba-tiba suku Bali datang mengganggu. Suku Samawa selalu dizalimi. Jadi wajar saja jika kami melawan balik untuk mempertahankan diri. Wajar saja kalau kami membalas. Saya selalu yakin bahwa setiap saat suku Samawa diusik dan diganggu, maka ketika ada kesempatan mereka harus mengusik balik, membalas. Say...

IKPPM dan Bagaimana Peranan Pemuda Dalam Masyarakat

IKPPM ( Ikatan Keluarga Pemuda Pelajar dan Mahasiswa ) merupakan organisasi paguyuban dari tiap-tiap kecamatan sekabupaten sumbawa dibawah naungan FKPPMS ( Forum Komunikasi Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Samawa-mataram ) IKPPM merupakan sayap yang sempurna dalam hal mengembangkan potensi diri mahasiswa mengingat elemen masyarakat yang satu ini bebas dari kepentingan apapun. Tidak jarang juga jebolan-jebolan dari ikppm dapat berkiprah dengan baik di FKPPMS dan mampu bersaing ditingkat regional maupun nasional. Mengingat pentingnya peranan pemuda dalam kehidupan bermasyarkat ikppm merupakan refresentatif masyarakat dan diharapkan mampu secara terus-menerus melahirkan generasi-generasi yang nantinya akan menjadi pilar-pilar tangguh yang akan terus membangun dan ikut berpartisipasi dalam hal pembangunan daerah. IKPPM adalah organisasi struktural yang mewakili setiap kecamatan sekabupaten sumbawa, secara formal ataupun non formal setiap mahasiswa akan tergabung dalam organisasi ini sesu...