Langsung ke konten utama

Wisata Botani ala Narmada Botanic Garden

Narmada Botanic Garden

Destinasi wisata tak selalu identik dengan pantai berpasir putih, air terjun, gunung gemunung, atau sejumlah lokasi yang medannya selalu susah dilalui. Destinasi wisata di zaman modern bisa kita jumpai dimana-mana, lalu menawarkan ragam aktivitas bagi pengunjung. Bahkan, demi menunjang akses pemda untuk mempromosikan pariwisata di daerah masing-masing, kementerian pariwisata menggagas destinasi digital di banyak tempat di Indonesia.

Setidaknya itulah kesan saya saat berkunjung ke Narmada Botanic Garden, Lombok. Tempat wisata yang satu ini tengah naik daun. Banyak sahabat di media sosial yang membagikan keseruan mereka saat berada di tempat ini. Lokasinya tidak jauh dari Taman Narmada (Narmada Park) yang berjarak sepeminuman teh dari Kota Mataram.

Narmada Botanic Garden merupakan taman botani yang lalu dikemas menjadi tempat wisata. Lokasinya yang cukup strategis, serta menyajikan spot foto yang instagramable, membuat tempat ini ramai dikunjungi orang-orang. Tak hanya remaja, tempat ini juga cocok bagi mereka yang tengah mencari sensasi liburan seru bersama keluarga.

Selain berbagai jenis bunga, ada pula kebun sayur di tempat ini. Sayang, pengunjung hanya diizinkan berfoto, tanpa boleh memetik sayuran yang ada. Salah satu spot unggulan adalah taman bunga matahari dan lavender. Orang-orang rela antri demi berfoto di sana.

Taman Bunga Matahari

Taman Bunga

Spot di tengah taman

Seorang wanita tengah berpose

Di satu bagian, ada spot yang sengaja dibangun persis di tengah taman. Orang-orang lalu foto bergantian dengan latar serupa kupu-kupu. Di bagian lain juga dibangun rumah pohon. Tempat itu ditujukan bagi mereka yang ingin menikmati keindahan taman bunga dari atas sana.

Saya juga melihat beberapa fasilitas penunjang seperti toilet dan kantin. Pengunjung yang lelah berkeliling bisa istirahat sambil menikmati kuliner. Di hembus angin sepoi-sepoi, mereka memandang hamparan bunga dan kebun-kebun di situ dengan perasaan riang gembira.

Suasana kantin taman

Sebenarnya, konsep pariwisata seperti ini selalu bisa dikembangkan. Pengelola bisa saja membuat kolam-kolam ikan di sekitar kebun bunga, lalu memberikan akses bagi pengunjung untuk memancing. Atau bisa juga menyediakan berbagai aktivitas lain khas pedesaan. Sehingga, pengunjung tak hanya datang untuk berswa foto tapi juga adal hal menarik yang dilakukan di sana.

Bagi saya yang lahir dan besar di kampung, hal seperti ini tentu biasa saja. Tapi bagi mereka yang jauh-jauh datang dari kota sana (apalagi turis asing), aktivitas desa selalu memberikan sensasi tersendiri. Tak percaya?

Di Kuntum Farmfield, yang terletak di Bogor, Jawa Barat, aktivitas desa yang dikemas menjadi tempat wisata justru digandrungi banyak orang. Di sana, pengunjung malah senang saat melakukan berbagai aktivitas ala desa seperti memberi makan kambing, itik, menangkap ikan, hingga menanam padi.

Mataram, 15 Oktober 2018

Postingan populer dari blog ini

Angling Dharma dan Imajinasi Masa Kecil

Angling Dharma dan Imajinasi Masa Kecil Di antara sekian banyak serial kolosal tanah air, favorit saya tetaplah Angling Dharma. Semasa masih SD dan SMP, saya tak pernah alpa menonton film ini. Saya sampi hapal nama-nama tokoh juga ajian pamungkasnya.  Semalam, saya menghabiskan waktu berjam jam untuk menyaksikan serial Angling Dharma di Youtube. Saya menonton ulang episode demi episode. Beberapa yang saya sukai adalah mulai dari Wasiat Naga Bergola hingga pertempuran melawan Sengkang Baplang.  Entah kenapa, meskipun sudah menonton berkali-kali, saya tak pernah bosan. Serial Angling Dharma punya cita rasa tersendiri bagi saya. Serial ini selalu mampu membangkitkan ingatan di masa kecil. Dulu, saya selalu menyembunyikan remot tv saat menyaksikan serial ini.  Salah satu adegan favorit saya adalah saat Angling Dharma beradu kesaktian dengan banyak pendekar yang memperebutkan Suliwa. Hanya dengan aji Dasendria yang mampu menirukan jurus lawan, ia membuat para musuhnya tak berkutik. Angling

Rahasia Sukses Timnas Maroko di Piala Dunia Qatar 2022

Timnas Maroko "Itulah bola, selalu ditentukan oleh nasib, sebagaimana Argentina vs Arab Saudi kemarin. Demikian pula yang terjadi pada Maroko malam tadi".  Kalimat di atas adalah contoh kalimat malas mikir. Tak mau menganalisa sesuatu secara objektif dan mendalam. Akhirnya tidak menemukan pembelajaran dan solusi apapun atas satu peristiwa.  Jangan mau jadi orang seperti itu. Berfikirlah secara rasional. Gunakanlah semua instrumen untuk menganalisa satu perkara. Perihal Maroko menang semalam itu bukan soal sepakbola itu ditentukan nasib, tapi soal kualitas pemain, strategi, mental tim, dan kerja keras.  Salah satu faktor kekalahan Argentina melawan Arab Saudi pada fase grup adalah efektivitas jebakan offside yang diterapkan Arab Saudi. Hal itu juga diiringi dengan efektivitas pemain Arab Saudi dalam mengkonversikan peluang menjadi gol.   Portugal menang 6-1 lawan Swiss bukan ujuk2 soal nasib baik, tetapi karena kolektifitas tim dan faktor yang disebutkan di atas tadi. Pelatih

Kesadaran Memiliki Anak

Gambar: google Lagi ramai soal " childfree " atau sebuah kondisi di mana seseorang atau pasangan memilih untuk tidak memiliki anak. Biasanya, penganut childfree ini beranggapan bahwa memiliki anak itu adalah sumber kerumitan. Benarkah?  Saya belum bisa menyimpulkan sebab sampai tulisan ini di buat, saya sendiri belum memiliki anak. Tapi, menarik untuk membahas tema ini. Saya senang dengan kampanye soal ribetnya memiliki anak, sekali lagi saya ulangi, jika kampanye itu bertujuan untuk membangun kesadaran bahwa tidak gampang memiliki, mengurusi, mendidik, dan membesarkan anak.  Maksudnya, jika kita ingin memiliki anak, sadari dulu konsekuensi bahwa memiliki anak itu tidak gampang. Para orang tua minimal dituntut untuk membesarkan anak ini secara layak. Tak perlu jauh-jauh, tengok saja di sekitar kita, tak jarang orang tua mengeksploitasi anak untuk kepentingan yang tidak wajar.  Contoh kasus: saya sering melihat ibu-ibu mengemis di lampu merah sambil menggendong anak. Di kota-k