Langsung ke konten utama

Pilih Bank Syariah Atau Bank Konvesional


iB Vaganza Mataram 2017

Setiap kali menghadiri pertemuan yang dihadiri para blogger, saya selalu terkesan. Betapa tidak, mereka selalu update tentang banyak hal. Mereka serupa anak kecil yang tak henti-hentinya bertanya. Mereka selalu haus dengan ragam informasi, lalu setelah mendapatkannya, mereka mulai menyebarkan informasi itu secara viral di ranah maya dengan tujuan agar segera diketahui banyak orang.

Di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, komunitas blogger tumbuh bak cendawan di musim hujan. Mereka kerap terlibat dalam event-event besar yang di gelar oleh pemerintah dan korporasi. Mungkin karena dunia kerja mereka yang serba demokratis, banyak yang menjadikan para blogger sebagai mitra kerja.

 *** 

Seorang sahabat mengajak saya untuk menghadiri satu acara bertajuk sosialisasi produk dan layanan jasa perbankan syariah yang digelar oleh iB Vaganza, di Epicentrum Mall Mataram. Di sana, saya juga mendapatkan pemahaman mendalam tentang Otoritas Jasa Keuangan yang kerap disebut OJK.

OJK merupakan lembaga negara yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan secara terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan dalam sektor jasa keuangan. Saya bersyukur sebab lembaga ini bersifat independen dan bebas dari campur tangan pihak lain dalam menjalankan wewenang dan fungsinya. Mengingat pentingnya peran lembaga ini bagi masyarakat, saya berharap OJK bisa bekerja secara profesional.

Sebelumnya, saya tidak begitu paham dengan perbedaan mekanisme kerja dari bank syariah dan bank konvensional itu sendiri. Saya hanya meyakini, bahwa bank syariah merupakan satu lembaga yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Artinya, bank seperti ini akan mendasari segala penyelenggaraannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan Sunnah.

Sedangkan bank konvensional, adalah lembaga yang dalam pengoperasionalnya menggunakan metode bunga. Memang, metode seperti ini sudah berjalan sejak dulu. Prosesnya pun sudah menjadi suatu kebiasaan dan telah digunakan secara meluas dibandingkan metode bagi hasil yang ditawarkan oleh bank syariah.

Di sana, saya mendapat referensi terperinci tentang segala sesuatu menyangkut dunia perbankan syariah.  Saya menjadi lebih paham tentang akad, kunci utama yang membedakan antara bank syariah dan konvensional. Dimana bank syariah dalam peroprasian dananya memiliki ketentuan, adanya akad yang halal seperti sistem bagi hasil, sewa menyewa, jual beli dan lain sebagainya.

Yang membuat saya begitu mengapresiasi acara ini adalah geliat para pelaku usaha dalam menggerakkan roda perekonomian sesuai petunjuk islam. Sebagai fakta, bank konvensional memang lebih digandrungi oleh masyarakat kita saat ini. Entah kenapa, mereka lebih memilih menggunakan jasa bank konvensional dibanding bank syariah dalam hal mengelola keuangan.

Saya menduga, ini menyoal pemahaman masyarakat kita yang masih rendah tentang bagaimana perbedaan mekanisme kerja dari kedua jenis bank tersebut. Mereka telah terbiasa dengan sistem bank konvensional tanpa mengetahui asas manfaat yang diberikan oleh bank syariah.

Hal lain adalah tentang pelayanan. Mungkin selama ini, masyarakat merasa nyaman dengan pelayanan bank konvensional yang terkesan cepat dan instan. Masyarakat kita tidak menyukai prosedure yang berbelit-belit. Mereka tak terlalu memperdulikan bunga pinjaman, yang terpenting adalah seberapa cepat pinjaman mereka bisa dicairkan.

Di Indonesia sendiri, berbagai bank konvensional telah merambah hingga ke pelosok. Namun, bukan berarti bank syariah harus kalah saing. Ini hanya tentang mana yang lebih dahulu populer ditengah masyarakat. Bank syariah dengan seperangkat aturan islamnya harus optimis menjaga asa lebih dari 90 persen muslim di Indonesia untuk beralih kepada segala sesuatu berbau syariah.

Saya sepakat dengan langkah sosialisasi semacam ini. Terlebih lagi menyangkut analisis situasi yang dilakukan, sehingga menempatkan NTB sebagai salah satu daerah tujuan sosialisasi, tempat acara ini digelar setelah Medan dan Kediri. Mereka memahami Lombok sebagai serambi madinah. Lombok adalah pulau seribu masjid. Mereka mengerti bagaimana geliat pemerintah kita dalam mempromosikan pariwisata berbasis syariah.

Pertunjukan Marawis

Satu hal yang menarik perhatian adalah pertunjukan Marawis di penghujung acara. Pertunjukan ini begitu menarik sebab menyajikan suatu karya seni yang ditampilkan oleh santri-santri dari berbagai pesantren di Lombok. Ciri khas dari seni Marawis adalah mengandung unsur keagamaan yang sangat kental. Sejenak menyaksikannya, membuat saya antusias. Kaki saya bergerak dengan sendirinya mengikuti alunan musik. Ah, sungguh pertunjukan yang menghibur.

Sebelum pertunjukan selesai, seorang sahabat memanggil saya dari belakang. Sahabat itu berbisik dia berniat menggunakan jasa perbankan syariah untuk memberangkatkan orangtuanya ke tanah suci. Entah benar apa tidak, saya memilih untuk tidak menanggapinya. Dalam hati saya berujar, kalian pilih mana?

Mataram, 20 Mei 2017

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masin Si Pedas Dari Timur Sumbawa

Indonesia di kenal sebagai negara dengan ragam kuliner yang melimpah. Hampir di setiap sudut negeri ini ada saja peganan masyarakat yang memikat lidah. Ada dodol di Garut, Rendang di Padang hingga Ayam Bakar Taliwang yang bisa anda jumpai di Lombok. Namun di balik tumpah ruah kuliner yang beraneka ragam, ada cerita tentang perjuangan masyarakat lokal dalam mematenkan kuliner dari daerahnya masing-masing. Hingga kuliner tersebut mampu menjadi branding daerah serta menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Jika di tempat lain pelbagai kuliner terlihat berupa jejajan ataupun makanan khas daerah, di Sumbawa terdapat jenis kuliner yang tidak biasa. Namanya Masin, bentuknya serupa sambal dan terbuat dari udang-udang kecil. Masin adalah menu yang wajib hadir di setiap hidangan masyarakat lokal Sumbawa. Masin yang bentuknya serupa sambal ini memiliki citarasa pedas yang menantang lidah. Masin ini pertama kali di populerkan oleh masyarakat Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa. Mereka beru...

Selapis Hikmah di Balik Konflik Etnis di Sumbawa

Konflik Sumbawa 2013 Setiap daerah tak hanya menyimpan kisah tentang kemajuan dan kemunduran, tapi juga menjadi rahim dari begitu banyak kisah yang dibuat oleh manusia-manusia yang berjejalan di dalamnya. Melalui kisah itu, kita bisa bercermin dan menemukan banyak pesan dan hikmah yang selalu bisa diserap untuk kehidupan mendatang. Sumbawa adalah titik balik dalam kehidupan saya. Beberapa tahun silam, saya selalu menjalani hidup dengan memakai sudut pandang sebagai korban. Suku Samawa yang mendiami Kabupaten Sumbawa adalah etnis yang begitu toleran. Mereka berbaur dengan banyak etnis lain secara terbuka dan penuh toleransi. Mbojo, Sasak, Bugis hingga Jawa. Tapi belakangan, tiba-tiba suku Bali datang mengganggu. Suku Samawa selalu dizalimi. Jadi wajar saja jika kami melawan balik untuk mempertahankan diri. Wajar saja kalau kami membalas. Saya selalu yakin bahwa setiap saat suku Samawa diusik dan diganggu, maka ketika ada kesempatan mereka harus mengusik balik, membalas. Say...

IKPPM dan Bagaimana Peranan Pemuda Dalam Masyarakat

IKPPM ( Ikatan Keluarga Pemuda Pelajar dan Mahasiswa ) merupakan organisasi paguyuban dari tiap-tiap kecamatan sekabupaten sumbawa dibawah naungan FKPPMS ( Forum Komunikasi Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Samawa-mataram ) IKPPM merupakan sayap yang sempurna dalam hal mengembangkan potensi diri mahasiswa mengingat elemen masyarakat yang satu ini bebas dari kepentingan apapun. Tidak jarang juga jebolan-jebolan dari ikppm dapat berkiprah dengan baik di FKPPMS dan mampu bersaing ditingkat regional maupun nasional. Mengingat pentingnya peranan pemuda dalam kehidupan bermasyarkat ikppm merupakan refresentatif masyarakat dan diharapkan mampu secara terus-menerus melahirkan generasi-generasi yang nantinya akan menjadi pilar-pilar tangguh yang akan terus membangun dan ikut berpartisipasi dalam hal pembangunan daerah. IKPPM adalah organisasi struktural yang mewakili setiap kecamatan sekabupaten sumbawa, secara formal ataupun non formal setiap mahasiswa akan tergabung dalam organisasi ini sesu...