Langsung ke konten utama

Gemuruh Air di Kaki Rinjani



Liburan Terakhir Bersama Teman-teman Kampus

Akhirnya saya benar-benar yakin kalau masa liburan sudah berakhir. Semua kembali seperti biasanya. Bangun pagi, mandi, pergi ke kampus, ketemu security, ngobrol di kantin, pelolotin dosen cantik, ngomongin dosen kiler, ngumpul bareng teman kelas, ngerjain tugas dan sebagainya. Sungguh tidak terasa, waktu memang berjalan begitu cepat, tak kenal kata menunggu. Sayapun baru mengerti kenapa sebagian orang kulit putih sering mengatakan *Time Is Money* ternyata itulah jawabannya.

Lombok itu dikenal dengan berbagai tempat wisata yang sangat menawan, membuat betah para pelancong untuk menetap disini, bahkan oleh salah satu media di Australia, Lombok dikatakan sebagai *The New Bali* menggambarkan bahwa lombok adalah salah satu destinasi terbaik dalam berwisata.

Untuk menutup liburan panjang kali ini, kamipun memutuskan untuk mengunjungi salah satu destinasi wisata terbaik diwilayah Senaru, Kabupaten Lombok Utara. Jaraknya terbilang jauh dari kota Mataram, butuh waktu lebih kurang 4 jam untuk sampai kesana.

Air terjun Tiu Kelep, begitulah dinamakan oleh penduduk sekitar, Sebuah destinasi wisata yang sempurna, menyuguhkan pemandangan indah dan memukau, dan yang paling membuat spesial adalah kami dapat mengunjungi tiga destinasi wisata sekaligus karena jaraknya berdekatan. Air terjun Tiu Kelep, Sendang Gile, dan Wilayah Kebun Kopi.

Sebenarnya ini adalah perjalanan yang agak panjang dan melelahkan, terutama bagi sekelompok mahasiswa semester akhir yang jelas domainnya bukan pelancong, tapi rasa penasaran akan keindahan air terjun membuat langkah demi langkah kami terus melaju ke bagian utara pulau ini. Jauh disebelah utara, tepatnya dibawah kaki Gunung Rinjani. Sebuah panorama alam yang sangat indah, masih terjaga dan sangat natural ada disana, itulah tujuan perjalanan kami kali ini.

Kami telah sampai, dan telah bersiap untuk menikamati kesegaran air dikaki gunung tertinggi dilombok itu, bersama turis-turis mancanegara yang juga memiliki rasa penasaran yang serupa. Tentu kami tidak lupa untuk mengabadikan setiap moment dalam bidikan kamera, sungguh perjalanan yang sempurna.

Satu persatu tempat wisata dikunjungi mulai dari Tiu Kelep, Sendang Gile, sampai Kebun Kopi. Terik matahari yang menyengat kulit dan rute yang terjal ciri khas daerah pegunungan, sama sekali bukan merupakan tantangan berarti bagi rombongan yang sebagian besar adalah wanita. Pikiran kami hanya terfokus pada tempat indah selanjutnya. Lombok memang menawan, pantas sekarang NTB begitu maju dengan promosi wisata halalnya, karena memang inilah surganya para wisatawan.

Semoga tahun depan kami masih bisa menikmati liburan bersama, dipertemukan dengan rasa dan kekaguman yang sama, mengabadikan setiap moment bersama teman-teman kampus adalah satu dari sekian banyak BAB terindah dalam hidup.

Berikut adalah beberapa foto hasil liburan kemaren yang sempat saya kumpulkan, siapa tau dapat memotivasi teman-teman blogger untuk menjajakan kaki di NTB.


Liburan Terakhir Bersama Teman-teman Kampus


Liburan Terakhir Bersama Teman-teman Kampus

Liburan Terakhir Bersama Teman-teman Kampus

Liburan Terakhir Bersama Teman-teman Kampus

Liburan Terakhir Bersama Teman-teman Kampus

Liburan Terakhir Bersama Teman-teman Kampus

Liburan Terakhir Bersama Teman-teman Kampus

Liburan Terakhir Bersama Teman-teman Kampus


Mataram, 10 September 2016

Komentar

  1. saya juga sering main ke curug yang ada di Tasik, dan ga kalah bagus nya dengan curug yang ada di lombok, entar saya akan buat artikel tentang perjalanan curug saya :W

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setiap perjalanan punya kisah masing-masing mas. dan itu harus diabadikan dalam pena hehe :)

      Hapus
  2. Wiiih keren. Air terjunnya tinggi banget. Kalo di sunda mah namanya 'Curug'.

    Sukses selalu kuliahnya bro :)

    BalasHapus
  3. Wah baru tau nih lombok ada air terjun ini, saya taunya cuma pantai aja. Liburan sama temen itu emang enak ya, jalan2nya dapet serunya juga dapet. Semoga lancar kuliahnya ya.

    BalasHapus
  4. keren vrooh kalo deket pengen kesana

    BalasHapus
  5. Iya gan banyak tempat indah disini

    BalasHapus
  6. Pengen sih maen kesana kayanya asik banget air terjunnya, tapi jauh kali kang dari rumah ku, hehe

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Air terjunnya oke nih buat main air, sayang jauh, hehehe

    BalasHapus
  9. Bagus ya dikasi gardu pandang ke air terjun gitu.. cocok buat narsis, haha

    Btw, aku dari lombok juga, cuman sekarang tinggal di jawa.. dulu pas tinggal di Lombok jarang maen ke tempat wisata, taunya mataram mall doank, wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya bukan asli lombok mba, saya asli Sumbawa cuman masih menuntut ilmu disini hehe :D

      Hapus
  10. Lombok banyak banget ya destinasi wisata yang keren - keren :D

    BalasHapus
  11. Nahh saya bln dpn mau ke lombok gara2 temen nikah dann ada sehari free buat jalan2. Maunya ke kaki rinjani, tp jauh ga ya dari bandara? Atau dari Selong? Temen di selong soalnya nikahnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nanti kalau ke Lombok, kabarin saya mba. Biar di temani jalan2 di Lombok

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Angling Dharma dan Imajinasi Masa Kecil

Angling Dharma dan Imajinasi Masa Kecil Di antara sekian banyak serial kolosal tanah air, favorit saya tetaplah Angling Dharma. Semasa masih SD dan SMP, saya tak pernah alpa menonton film ini. Saya sampi hapal nama-nama tokoh juga ajian pamungkasnya.  Semalam, saya menghabiskan waktu berjam jam untuk menyaksikan serial Angling Dharma di Youtube. Saya menonton ulang episode demi episode. Beberapa yang saya sukai adalah mulai dari Wasiat Naga Bergola hingga pertempuran melawan Sengkang Baplang.  Entah kenapa, meskipun sudah menonton berkali-kali, saya tak pernah bosan. Serial Angling Dharma punya cita rasa tersendiri bagi saya. Serial ini selalu mampu membangkitkan ingatan di masa kecil. Dulu, saya selalu menyembunyikan remot tv saat menyaksikan serial ini.  Salah satu adegan favorit saya adalah saat Angling Dharma beradu kesaktian dengan banyak pendekar yang memperebutkan Suliwa. Hanya dengan aji Dasendria yang mampu menirukan jurus lawan, ia membuat para musuhnya tak berkutik. Angling

Rahasia Sukses Timnas Maroko di Piala Dunia Qatar 2022

Timnas Maroko "Itulah bola, selalu ditentukan oleh nasib, sebagaimana Argentina vs Arab Saudi kemarin. Demikian pula yang terjadi pada Maroko malam tadi".  Kalimat di atas adalah contoh kalimat malas mikir. Tak mau menganalisa sesuatu secara objektif dan mendalam. Akhirnya tidak menemukan pembelajaran dan solusi apapun atas satu peristiwa.  Jangan mau jadi orang seperti itu. Berfikirlah secara rasional. Gunakanlah semua instrumen untuk menganalisa satu perkara. Perihal Maroko menang semalam itu bukan soal sepakbola itu ditentukan nasib, tapi soal kualitas pemain, strategi, mental tim, dan kerja keras.  Salah satu faktor kekalahan Argentina melawan Arab Saudi pada fase grup adalah efektivitas jebakan offside yang diterapkan Arab Saudi. Hal itu juga diiringi dengan efektivitas pemain Arab Saudi dalam mengkonversikan peluang menjadi gol.   Portugal menang 6-1 lawan Swiss bukan ujuk2 soal nasib baik, tetapi karena kolektifitas tim dan faktor yang disebutkan di atas tadi. Pelatih

Kesadaran Memiliki Anak

Gambar: google Lagi ramai soal " childfree " atau sebuah kondisi di mana seseorang atau pasangan memilih untuk tidak memiliki anak. Biasanya, penganut childfree ini beranggapan bahwa memiliki anak itu adalah sumber kerumitan. Benarkah?  Saya belum bisa menyimpulkan sebab sampai tulisan ini di buat, saya sendiri belum memiliki anak. Tapi, menarik untuk membahas tema ini. Saya senang dengan kampanye soal ribetnya memiliki anak, sekali lagi saya ulangi, jika kampanye itu bertujuan untuk membangun kesadaran bahwa tidak gampang memiliki, mengurusi, mendidik, dan membesarkan anak.  Maksudnya, jika kita ingin memiliki anak, sadari dulu konsekuensi bahwa memiliki anak itu tidak gampang. Para orang tua minimal dituntut untuk membesarkan anak ini secara layak. Tak perlu jauh-jauh, tengok saja di sekitar kita, tak jarang orang tua mengeksploitasi anak untuk kepentingan yang tidak wajar.  Contoh kasus: saya sering melihat ibu-ibu mengemis di lampu merah sambil menggendong anak. Di kota-k