Langsung ke konten utama

Syair Lagenda di Pantai Seger



Pantai Seger

Lombok ibarat sebentang peta kecil yang selalu menarik untuk dijelajahi, setiap orang bisa menjelalajah lalu menambahkan informasi pada peta tersebut. Tak sekedar informasi tentang semesta yang indah, yang sekarang begitu banyak memikat turis asing untuk berdatangan. Tapi juga cerita tentang keberagaman budaya yang masih alami dengan lapis-lapis makna di dalamnya.

Cerita tentang eloknya Senggi, dan merdunya suara ombak di Gili Trawangan yang telah masyhur hingga daratan Eropa, membuat pulau dengan mayoritas muslim ini gandrung di hinggapi wisatawan mancanegara. Bau nyale, perang topat, hingga presean adalah cerita lain dari pulau seribu masjid yang selalu mengundang decak kagum bagi siapapun yang menyaksikannya. Di mata saya, Lombok adalah surga bagi siapa saja yang senang berpetualang.

Sebagai seorang mahasiswa yang hidup di perantauan,saya cukup beruntung sebab jarak ke berbagai tempat wisata di Lombok hanya sepeminuman teh. Malangnya, berbagai urusan akademik justru membuat saya jarang mendapat waktu luang untuk mengunjunginya satu persatu. Kadang untuk bisa berpetualang di hari libur, saya harus menyelsaikan semua pekerjaan kampus pada hari-hari sebelumnya.

Belakangan saya mendapat kesempatan untuk melunasi dahaga wisata saya. Bersama beberapa orang sahabat, saya menyempatkan diri untuk mengunjungi pantai Seger. Sebuah kawasan wisata daerah yang telah ramai dikunjungi wisatawan. Pantai Seger terletak di wilayah Kuta, Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

Butuh waktu sekitar setengah jam untuk sampai kesana. Persis seperti namanya, pantai ini memang memberikan hal yang berbeda, tak hanya pemandangan khas pantai yang memukau, cerita dibalik keganasan ombak pantai ini adalah sejumput fakta yang selalu dinikmati oleh para peselancar.

Di kawasan pantai ini juga terdapat patung Putri Mandalika yang merupakan cikal-bakal dari lahirnya festival budaya Bau Nyale. Menurut masyarakat sekitar, putri Mandalika atau putri Nyale dulunya merupakan seorang putri raja yang cantik jelita. Putri ini memilih untuk menyeburkan dirinya ke laut demi menolak lamaran beberapa raja yang ingin mempersuting dirinya kala itu. Ketika para masyarakat mencari sang putri, muncul beberapa hewan kecil yang menyerupai cacing laut. Masyarakat Lombok mempercayai bahwa hewan tersebut adalah jelmaan sang putri. Hingga kini, budaya bau Nyale atau mencari Nyale tetap dilakukan.

Sejenak memandangi patung, membuat saya larut dalam sejarah. Festival yang digelar rutin di Lombok itu ternyata memiliki nilai penting didalamnya. Saya menemukan keping-keping pengetahuan melalui hal-hal yang tidak pernah saya duga sebelumnya. Kini pemerintah NTB telah mematenkan festival tersebut demi kepetingan masyarakat banyak. Saatnya bergerak menuju pantai. Di balik bukit, saya mendengar suara ombak yang bergemuruh. Desirnya seakan telah siap menyambut kehadiran kami sore itu.


Pantai Seger

Pantai Seger

Di sana kami bertemu dengan berbagai wisatawan asing. Mereka tengah berusaha menaklukan keganasan ombak Seger dengan papan selancarnya. Sambil duduk di sebuah warung yang letaknya persis di depan pantai, saya mengamati gerak mereka. Para kulit putih itu nampaknya sangat menikmati suasana. Gemuruh ombak seakan membuat mereka tertantang. Saya kemudian menghampiri mereka lalu melontarkan beberapa buah pertayaan bak seorang wartawan.

What do you think of lombok? (Saya memulai)
Lombok was perpect, i found everything here..!!! (kata Daniel, seorang wisatawan asal Australia)

Lombok adalah rumah yang nyaman bagi mereka yang berdatangan dari luar. Baik muslim ataupun non muslim, masyarakat selalu menjadi teman yang akrab. Eksistensi NTB dalam pariwisata halal nusantara adalah angin segar bagi para pelancong muslim di seantero dunia. Pemerintah telah menyediakan pelayanan yang memadai bagi mereka yang  ingin berlama-lama di Lombok. Hotel, musholla, hingga kuliner halal dapat dijumpai di setiap kawasan wisata disini.

"Imron, ayo cepat foto kami disini," kata Katra, seorang sahabat dari Malang, yang juga kecipratan sihir pariwisata Lombok. Dia ingin mengabadikan momen berharga itu, kemudian menunjukannya kepada sahabat lain di Malang setelah ia pulang. Fose-fose mereka terekam abadi di Smartphone saya. Seger memang memukau, tebing-tebing yang menjulang di depannya seakan mengawasi pantai ini dari tangan-tangan jahil.

Di beberapa kawasan wisata di Indonesia, kita kerap melihat fenomena yang tidak elok. Ada banyak cerita tentang mereka yang berkunjung lalu meninggalkan jejak di kawasan tersebut berupa sampah, coret-coretan dan sebagainya.

Melalui layar kecil televisi, saya melihat sebuah kawasan wisata air terjun yang kondisinya memprihantikan. Di sana terlihat begitu banyak coretan pada batu-batu besar pada area wisata tersebut. Entah tangan mana yang melakukannya. Ketika suatu kawasan wisata telah dipenuhi dengan sampah dan berbagai hal yang berpotensi merusak keindahan objek dari kawasan tersebut, maka lambat laun turis-turis profesional akan menjauhinya.

Di Lombok, saya melihat hal yang berbeda. Tingkat kesadaran masyarakat sudah sedemikian tinggi. Beberapa kali mengunjungi kawasan pariwisata, saya tidak pernah menjumpai hal-hal seperti yang disebutkan di atas. Alih-alih meninggalkan sampah, para masyarakat sekitar kawasan wisata justru membuat tempat sampah khusus yang di letakan pada obek wisata tersebut. Mereka tidak ingin kenyaman pengunjung terganggu oleh hal-hal yang tidak di ingingkan. Bagi mereka, para wisatawan yang berdatangan serupa tamu yang harus dilayani dengan baik.

Di tengah keindahan Seger saat senja di ufuk sana, di atas pasir putih itu saya kembali menemukan embun untuk melepas dahaga wisata saya. Setiap pengunjung yang saya temui, selalu memancarkan decak kagum pada kemurnian pantai itu. Mereka seakan menemukan dunia baru yang belum terjamah. Saya melihat pemilik warung tengah sibuk menyiapkan kopi bagi pengunjung yang baru berdatangan.

Di sela gemuruh ombak yang ganas itu, saya melihat gelak tawa para turis diatas papan selancarnya. Di antara batu-batu besar yang menjulang, saya melihat sepasang kekasih tengah asik berfose untuk mengabadikan kisah mereka. Begitu juga ketika berada di jembatan panjang dari kayu yang jaraknya dekat dengan patung sang putri tadi.

Barangkali itulah sebabnya mengapa pada abad modern ini, NTB begitu diperhitungkan dalam hal pariwisata. NTB telah bertransformasi sebagai gerbong yang menampung banyak wisatawan. Mereka telah berhasil ditarik dengan maghnet yang disebut "Keindahan." Kini NTB serupa taman bermain anak-anak yang datang dari seluruh penjuru dunia dengan latar belakang dan adat istiadat yang berbeda. Baik muslim atau non muslim, NTB telah siap menjadi tuan rumah yang baik bagi siapa saja.

Berbagai penganugrahan pada kompetisi pariwisata halal nasional tentu tidak serta merta timbul dengan sendirinya, saya membayangkan ada kesetaraan visi antara pemerintah dan masyarakat dalam memaknai pariwisata. Pemerintah telah memberi ruang kepada para cendikia muda untuk lebih memproduksi konten-konten positif seputar pariwisata NTB melalui ranah maya.

Kini NTB tengah bersiap untuk menghadapi iklim berikutnya, mereka tengah menatap ajang yang lebih bergengsi di tingkat internasional, dan selama pemerintah berjalan selaras dengan masyarakat, bukan tidak mungkin NTB akan keluar sebagai yang terbaik.

"Imron, kenapa melamun. Cepat kesini, kita foto bersama," kata Oky dari kejauhan, mengajak saya untuk berfoto.

Seger adalah surga kecil bagi mereka yang lebih terbiasa dengan suasana pantai. Di balik gemuruh ombak pantai Seger, ada decak kagum yang tak terbantahkan. Jauh di atas bukitnya yang menjulang, ada banyak keraguan yang telah terjawab. Di balik semua itu, ada cerita getir sang putri raja yang cantik jelita. Lagenda itu kemudian di abadikan dengan sebuah patung yang sampai sekarang masih berdiri tegak. Patung yang seolah siap menceritakan semuanya kepada para pengunjung.

Ketika matahari telah kelelahan dibalik awan, dan cahaya merahnya mengurapi kami, saya berfikir bahwa semuanya harus diakhiri. Kami harus segera pulang, kami harus melanjutkan pekerjaan yang tertunda. Sejenak berada disini membuat saya larut dalam keindahan.

Saya bermimpi suatu hari nanti, saya akan kembali bersama keluarga kecil saya tempat ini. Kembali menatap Seger dengan cerita baru. Saya telah menyerap banyak kisah manis dari Seger, tentu saja saya akan menceritakan kepada mereka dengan sedikit pengharapan agar berita tentang keindahan pantai ini segera tersebar.

Mataram, 18 Oktober 2016

Komentar

  1. itu patugnya keren mas ? dan di belakang patung itu ada bukit .. wiihhh mantapp :)
    tapi pantainya kok sepi yah? 7:(

    BalasHapus
  2. Mantep om pantai nya masih bersih gk ada sampahnya...btw kok potonya pada gepeng gitu om? :v

    BalasHapus
  3. Pantai seger bisa kumasukkan wish list klo pas ke Lombok. Insyaallahh... :)
    Entah knapaa... legenda sebuah tempat kadang kala jika ada hubungan dg seorang putri cantik erat kaitannya dg sunting mempeeaunting. Hhee

    Overall... emang Lombokk itu amazing bngt pantai2nyaa..

    BalasHapus
  4. wisata pantai seger terasa seger mas, indah banget, apalagi yang dari atas.
    smoga tulisannya dapet reward

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau tulisan sih saya iseng2 aja mas ngak ada kerjaan hehe. Masih belajar nulis soalnya :)

      Hapus
  5. Disini tempatnya masih natural ya. Bersih pula. Coba kalau ke daerah saya, meski banyak pantai tapi harus jeli mencari tempat yang bersih. Apalagi kalau bawa anak-anak yang suka mainan pasir.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba tempatnya itu memang dirawat. Mengingat banyaknya pengunjung yang main kesana.

      Hapus
  6. Subhanallah, bagusnya pantai ini. :D

    BalasHapus
  7. Keren pantainya, mudah-mudahan suatu saat saya bisa ke sana.. aamiinn

    BalasHapus
  8. pemandangan yang sangat indah sekali..

    BalasHapus
  9. Kalau cerita dari pantai ini saya mah sudah tahu kang soalnya saya pernah baca di internet dan sekarang ternyata kang imron membuat artikelnya jadi lengkap deh ilmu yang saya dapatkan hari ini sudah tahu cerita asal muasalnya dan juga bisa tahu seperti apa tempatnya.

    BalasHapus
  10. waaaahhh.... lombokkk... (aku selalu pingin kesana... karena ini bali versi banyak yang halalnya). itu kreatif ya ide buat bikin patung putri mandaling disana.. beneran kreatif. jadi serasa ada drama gitu dari legenda lokal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngak mau sekalian bilang kalau penyampaian tulisannya juga keren mba. #eh :D :D

      Hapus
  11. Pemandangannya bagus banget. Jadi pengen ke Lombok. Ah, kapan, ya?

    BalasHapus
  12. Legenda dan festival bau nyale, aku sering membaca dan mendengarnya. Putri jelita cantik yang membuatku penasaran.
    Kapan bisa kesana, Pemandangn begitu indah.

    BalasHapus
  13. lombok beneran indah dari sisi manapun ya mas, kayak belom ada yang ngejamah gitu , jadi pantainya keliatan bersih, sepi

    wah saya jadi tertarik kisah putri mandalika ini nih,
    urband legend emang selalu menarik sih buat dikulik segi sejarahnya

    BalasHapus
  14. Ke tempat yang indah-indah jaraknya hanya sepeminuman teh, waah.... asyik ya, Mas :)

    BalasHapus
  15. Tanpa sampah, tempat tempat indah akan semakin indah ya

    BalasHapus
  16. Sesuai namanya ya Seger. Suasananya juga seger dipandang mata. Subhanallah huuu

    BalasHapus
  17. Banyak pemandangan nan indah disini, bikin suegerr... kapan yah bisa main sini bareng mas imron? hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang jelas saya tetap menunggu kedatangan kang Maman kesini kapanpun hehe

      Hapus
  18. MasyaAllah, keren, yah...
    Nunggu keajaiban tuk bisa sampai sana, ahaha

    Keren, kak ceritanya

    BalasHapus
  19. Duuuh, itu Pantai Segernya... kisah tentang putri Mandalika nya jadi bikin penasaran. Tapi pantainya sendiri Indah yak. Wah, kalau ke jadi ke Lombok bisa minta temenin nih...xixixi.

    BalasHapus
  20. Indah sekali ya gan, jadi pengin berlibur kesitu saya...kira kira biaya masuknya berapa yah gan

    BalasHapus
  21. Yang bikin keren emang bukit-bukit ijonya ya.. beda dari pantai lain..

    BalasHapus
  22. Sepertinya di Pantai Seger ini nggak ada anak-anak penjual gelang seperti di Pantai Kuta.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Angling Dharma dan Imajinasi Masa Kecil

Angling Dharma dan Imajinasi Masa Kecil Di antara sekian banyak serial kolosal tanah air, favorit saya tetaplah Angling Dharma. Semasa masih SD dan SMP, saya tak pernah alpa menonton film ini. Saya sampi hapal nama-nama tokoh juga ajian pamungkasnya.  Semalam, saya menghabiskan waktu berjam jam untuk menyaksikan serial Angling Dharma di Youtube. Saya menonton ulang episode demi episode. Beberapa yang saya sukai adalah mulai dari Wasiat Naga Bergola hingga pertempuran melawan Sengkang Baplang.  Entah kenapa, meskipun sudah menonton berkali-kali, saya tak pernah bosan. Serial Angling Dharma punya cita rasa tersendiri bagi saya. Serial ini selalu mampu membangkitkan ingatan di masa kecil. Dulu, saya selalu menyembunyikan remot tv saat menyaksikan serial ini.  Salah satu adegan favorit saya adalah saat Angling Dharma beradu kesaktian dengan banyak pendekar yang memperebutkan Suliwa. Hanya dengan aji Dasendria yang mampu menirukan jurus lawan, ia membuat para musuhnya tak berkutik. Angling

Rahasia Sukses Timnas Maroko di Piala Dunia Qatar 2022

Timnas Maroko "Itulah bola, selalu ditentukan oleh nasib, sebagaimana Argentina vs Arab Saudi kemarin. Demikian pula yang terjadi pada Maroko malam tadi".  Kalimat di atas adalah contoh kalimat malas mikir. Tak mau menganalisa sesuatu secara objektif dan mendalam. Akhirnya tidak menemukan pembelajaran dan solusi apapun atas satu peristiwa.  Jangan mau jadi orang seperti itu. Berfikirlah secara rasional. Gunakanlah semua instrumen untuk menganalisa satu perkara. Perihal Maroko menang semalam itu bukan soal sepakbola itu ditentukan nasib, tapi soal kualitas pemain, strategi, mental tim, dan kerja keras.  Salah satu faktor kekalahan Argentina melawan Arab Saudi pada fase grup adalah efektivitas jebakan offside yang diterapkan Arab Saudi. Hal itu juga diiringi dengan efektivitas pemain Arab Saudi dalam mengkonversikan peluang menjadi gol.   Portugal menang 6-1 lawan Swiss bukan ujuk2 soal nasib baik, tetapi karena kolektifitas tim dan faktor yang disebutkan di atas tadi. Pelatih

Kesadaran Memiliki Anak

Gambar: google Lagi ramai soal " childfree " atau sebuah kondisi di mana seseorang atau pasangan memilih untuk tidak memiliki anak. Biasanya, penganut childfree ini beranggapan bahwa memiliki anak itu adalah sumber kerumitan. Benarkah?  Saya belum bisa menyimpulkan sebab sampai tulisan ini di buat, saya sendiri belum memiliki anak. Tapi, menarik untuk membahas tema ini. Saya senang dengan kampanye soal ribetnya memiliki anak, sekali lagi saya ulangi, jika kampanye itu bertujuan untuk membangun kesadaran bahwa tidak gampang memiliki, mengurusi, mendidik, dan membesarkan anak.  Maksudnya, jika kita ingin memiliki anak, sadari dulu konsekuensi bahwa memiliki anak itu tidak gampang. Para orang tua minimal dituntut untuk membesarkan anak ini secara layak. Tak perlu jauh-jauh, tengok saja di sekitar kita, tak jarang orang tua mengeksploitasi anak untuk kepentingan yang tidak wajar.  Contoh kasus: saya sering melihat ibu-ibu mengemis di lampu merah sambil menggendong anak. Di kota-k