Langsung ke konten utama

Gemerlap Cahaya di Tengah Mataram



Islamic Center

Pulau seribu masjid. Begitulah lombok sering di nisbatkan oleh sebagian orang. Saya adalah orang sumbawa yang secara kebetulan masih menempuh pendidikan di lombok. Pertama kali menginjakan kaki dipulau ini 2012 lalu, saya terkesima melihat simbol peribadatan umat islam dimana-mana. Ketika melihat masjid, maka yakinlah, tak sampai 50 meter berjalan, bangunan serupa akan kembali kalian jumpai. Sejarah lombok adalah sejarah perjuangan islam, banyak pejuang-pejuang islam yang lahir diwilayah ini, salah satunya adalah kakek dari Gubernur NTB sekarang.

Beliau adalah pejuang islam sekaligus pendiri organisasi kemasyarakatan terbesar di lombok.  Nahdlatul Wathan didirikan di Pancor, kabupaten Lombok Timur oleh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid yang dijuluki Tuan Guru Pancor pada 1 Maret 1953. Tak lama kemudian organisasi ini menjadi besar dan meluas lalu mendominasi masyarakat lombok sebelah timur khususnya. Menjadi sangat wajar ketika setiap sudut pulau ini dipenuhi dengan nuansa islami dan bangunan-bangunan suci simbol keislaman. Sekarang ini saja, lombok tengah gencar menggaungkan pariwisata halanya, lombok juga tengah berjuang bersama aceh, dan sumatra guna mendapatkan predikat pulau berbasis wisata halal terbaik di indonesia.



Islamic Center

Islamic Center

Islamic Center

Jika kalian berfikir bahwa banyak wisatawan yang mengunjungi lombok hanya karena panorama alamnya yang mempesona, maka kalian salah, karena dijantung pulau ini terdapat bangunan besar nan indah, sebuah bangunan besar yang akan membuat setiap orang terkesima ketika melihatnya. Bangunan tersebut adalah masjid Islamic Center, sesuai dengan namanya, bangunan yang dibangun khusus untuk pemusatan kegiatan-kegiatan bernuansa islami itu, rampung pada 2013 lalu. 

Pagelaran MTQ 2016 adalah kegiatan akbar pertama yang dilakukan disana. Segenap peserta dari sekian banyak provinsi di indonesia melantunkan ayat-ayat tuhan dengan sangat merdu ketika itu, saya mendengarnya dari tempat tinggal yang kebetulan hanya berjarak sepeminuman teh. Bangunan Islamic Center memang megah, bangunan itu dilengkapi dengan menara setinggi 99 meter, sesuai dengan 99 nama nama Allah (Asma’ul Husna). Bangunan inipun dibuka sebagai objek wisata untuk memandang wajah kota Mataram dari ketinggian, baik saat siang maupun malam hari.

Meskipun jaraknya tidak terlalu jauh dengan tempat tinggal, tapi saya terbilang jarang mengunjungi bangunan megah itu, kadang saya hanya sekedar melewatinya ketika ada keperluan yang mengharuskan saya berkendara melewati wilayah sana. Tapi menaranya yang menjulang tinggi, memudahkan kita mengamati keindahan islamic center dari mana saja, so beautifull lights, gemerlap lampu-lampu dengan aneka warna senantiasa menghiasi bangunan itu dan nampak sangat indah ketika dilihat saat malam hari.

Hampir lupa, malam ini saya harus bergegas menuju PMI mataram, saya akan melakukan donor darah disana. Seorang sahabat menghubungi saya dan mengatakan bahwa dia sedang membutuhkan darah golongan O. Itu golongan darah saya, dan saya harus membantunya untuk keperluan operasi. Donor darah itu sehat, jika dilakukan secara rutin, dia bisa mengurangi resiko terkena kanker serta memperbaharui sel-sel darah. Saya membantunya malam ini, semoga saja operasinya berjalan lancar.

Tentu saja saya tak bisa berlama-lama disana, sebab saya harus menulis beberapa laporan sebagai tugas kuliah, saya harus kembali ke kos dan saya harus melawati jalan yang berdekatan dengan islamic center. Tapi malam ini, saya menyempatkan diri untuk mengabadikan keindahan islamic center melalui beberapa bidikan kamera saya. 

Sungguh sebuah keindahan yang kembali membuat saya takjub, sontak terdiam dan berpikir lalu melihat bangunan besar yang berdiri tepat didepan saya. Itu adalah keindan yang dibuat oleh tangan manusia, tentu keindahan dari ciptaan tuhan akan lebih daripada itu di surga nanti pikir saya.

Ayo cepat..!!! Jangan kebanyakan foto, nanti kemalaman. Kata seorang putri yang kebetulan ikut bersama saya.

Mataram, 27 September 2016

Komentar

  1. Waw bagus banget. Semoga suatu saat bisa ke sana. Dulu banyak teman-teman kerja aku orang Praya, mereka bercerita bahwa Lombok tak kalah indah dengan Bali..

    BalasHapus
  2. subhanaALLaH selain itu lampunya keren, jadi pengen bejamaah :)
    ternyata lombok selain pemandangannya yang indah. tempat ibadahnya juga indah indah ya mas .. :)

    BalasHapus
  3. Subhanallah kang itu luar biasa indahnya cahaya dari mesjid dan warna warni juga makin nambah semangat deh untuk menjalankan ibadahnya, andaikan kalau ditempat saya ada pasti lebih semangat deh untuk menjalankan ibadahnya dan lebih khusu tentunya.

    BalasHapus
  4. sebagai kota yang juga dikenal dengan seribu Masjid memang sangat pantas jika Mataram diwaktu malam akan semerbak dengan merebaknya gemerlap kerlap-kerlip cahaya yang jika dilihat dari bulan dan atau luar angkasa layaknya seperti mercu suar bumi, saking gmerlapnya kota

    BalasHapus
  5. Ternyata lombok pembangunannya pesat sekali. Lebih indah. Kota seribu masjid, dengan gaya yang indah. Golongan darahky B, gimana ? bisa ikut berpartisipasi ??
    Tapi sayang sekali ya, saat MTQ tidak banyak televisi yang meliput, surat kabar pun engga. Entahlah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ia mas. Begitu merdu ketika mendengarkan para pelantun ayat tuhan dari berbagai provinsi ketika itu. Suasana kota menjadi sepi seketika.

      Hapus
  6. Keren banget islamic centernya. Btw itu fotonya taken pakai kamera apa? Warna-warna lampunya cakep kerekam kamera. Lombok salah satu destinasi yang harus masuk list nih.

    BalasHapus
  7. Pas ke Lombok akhir tahun lalu, saya dan rombongan lewat di depan Islamic Center ini ya pas malam hari. Iyaaa.. Cantik banget memang diberi lampu2 gitu.. Lombok memang bikin kangen.

    BalasHapus
  8. Amin...
    Semoga dengan dibantu bisa lekas sembuh temannya Bro.

    BalasHapus
  9. Warna2 lampunya bikin bangunan masjidnya kelihatan makin megah. Keren banget.

    BalasHapus
  10. Nice post kawan..:) IC ini namanya masjid hubbul wathan yg artinya cinta tanah air..:)

    BalasHapus
  11. bagus juga ya kalau begitu,,hasil karya siapa itu tapi,,kok gk disebutin hehe..

    BalasHapus
  12. Masjid yang menakjubkan, indah dipandang mata, semoga bisa di contoh oleh yang lain agar para warga punya rasa bangga memiliki masjid yang megah dan semakin rajin ke masjid...

    BalasHapus
  13. Masjidnya cakep. Didukung oleh lampu warna-warni.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Segaja dibuat sedemikian rupa, mungkin untuk memancing minat beribadah mba.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Angling Dharma dan Imajinasi Masa Kecil

Angling Dharma dan Imajinasi Masa Kecil Di antara sekian banyak serial kolosal tanah air, favorit saya tetaplah Angling Dharma. Semasa masih SD dan SMP, saya tak pernah alpa menonton film ini. Saya sampi hapal nama-nama tokoh juga ajian pamungkasnya.  Semalam, saya menghabiskan waktu berjam jam untuk menyaksikan serial Angling Dharma di Youtube. Saya menonton ulang episode demi episode. Beberapa yang saya sukai adalah mulai dari Wasiat Naga Bergola hingga pertempuran melawan Sengkang Baplang.  Entah kenapa, meskipun sudah menonton berkali-kali, saya tak pernah bosan. Serial Angling Dharma punya cita rasa tersendiri bagi saya. Serial ini selalu mampu membangkitkan ingatan di masa kecil. Dulu, saya selalu menyembunyikan remot tv saat menyaksikan serial ini.  Salah satu adegan favorit saya adalah saat Angling Dharma beradu kesaktian dengan banyak pendekar yang memperebutkan Suliwa. Hanya dengan aji Dasendria yang mampu menirukan jurus lawan, ia membuat para musuhnya tak berkutik. Angling

Rahasia Sukses Timnas Maroko di Piala Dunia Qatar 2022

Timnas Maroko "Itulah bola, selalu ditentukan oleh nasib, sebagaimana Argentina vs Arab Saudi kemarin. Demikian pula yang terjadi pada Maroko malam tadi".  Kalimat di atas adalah contoh kalimat malas mikir. Tak mau menganalisa sesuatu secara objektif dan mendalam. Akhirnya tidak menemukan pembelajaran dan solusi apapun atas satu peristiwa.  Jangan mau jadi orang seperti itu. Berfikirlah secara rasional. Gunakanlah semua instrumen untuk menganalisa satu perkara. Perihal Maroko menang semalam itu bukan soal sepakbola itu ditentukan nasib, tapi soal kualitas pemain, strategi, mental tim, dan kerja keras.  Salah satu faktor kekalahan Argentina melawan Arab Saudi pada fase grup adalah efektivitas jebakan offside yang diterapkan Arab Saudi. Hal itu juga diiringi dengan efektivitas pemain Arab Saudi dalam mengkonversikan peluang menjadi gol.   Portugal menang 6-1 lawan Swiss bukan ujuk2 soal nasib baik, tetapi karena kolektifitas tim dan faktor yang disebutkan di atas tadi. Pelatih

Kesadaran Memiliki Anak

Gambar: google Lagi ramai soal " childfree " atau sebuah kondisi di mana seseorang atau pasangan memilih untuk tidak memiliki anak. Biasanya, penganut childfree ini beranggapan bahwa memiliki anak itu adalah sumber kerumitan. Benarkah?  Saya belum bisa menyimpulkan sebab sampai tulisan ini di buat, saya sendiri belum memiliki anak. Tapi, menarik untuk membahas tema ini. Saya senang dengan kampanye soal ribetnya memiliki anak, sekali lagi saya ulangi, jika kampanye itu bertujuan untuk membangun kesadaran bahwa tidak gampang memiliki, mengurusi, mendidik, dan membesarkan anak.  Maksudnya, jika kita ingin memiliki anak, sadari dulu konsekuensi bahwa memiliki anak itu tidak gampang. Para orang tua minimal dituntut untuk membesarkan anak ini secara layak. Tak perlu jauh-jauh, tengok saja di sekitar kita, tak jarang orang tua mengeksploitasi anak untuk kepentingan yang tidak wajar.  Contoh kasus: saya sering melihat ibu-ibu mengemis di lampu merah sambil menggendong anak. Di kota-k